TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Menyambangi lansung anak-anak di panti asuhan, jadi pilihan mahasiswa Fisip Unsil untuk terjun memantau permasalahan di masyarakat.
Mereka juga mengajak Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk turut serta dalam kegiatan itu.
Anak-anak yang tinggal di panti asuhan tidak selalu berstatus tanpa orang tua.
Baca Juga:Travel Gelap Semakin Marak Jelang Lebaran, Organda Ciamis Minta Pemerintah BertindakPeacesantren Ramadan Show di Garut Sebarkan Pesan Perdamaian
Ada juga anak yatim, anak telantar, dan anak yang masih memiliki orang tua tetapi biasanya tidak mampu secara ekonomi.
Beberapa panti asuhan juga menerima anak korban kekerasan rumah tangga yang tidak mampu dirawat oleh sanak saudaranya.
Seperti dikatakan ketua pelaksana program, Putri Maulidiah Khairunisa, bahwa menyapa masyarakat harus dari jarak dekat.
Ia dan kawan-kawan di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fisip Unsil, memutuskan untuk mengunjungi Panti Asuhan Nurul Millah, Kecamatan Tawang, pada Minggu, 24 Maret 2024.
Sebanyak 33 anak-anak di panti tersebut menerima bantuan sosial yang sudah dikumpulkan BEM Fisip Unsil beberapa hari sebelumnya.
“Aksi nyata ini merupakan upaya berbagi dari kami ke anak-anak panti untuk membangun keterlibatan langsung kami juga di kalangan masyarakat. Lebih dari itu panti tampak jauh dari perhatian selama ini,” ujar Putri kepada Radar, Senin, 25 Maret 2024.
Dalam kesempatan itu, ia mengajak Pemerintah Kota Tasikmalaya lewat Dinas Sosial untuk ikut berkontribusi membagikan santunan tersebut kepada anak yatim dan piatu.
Baca Juga:Apa Itu Neuralink? Perusahaan yang Menanamkan Chip pada Otak Manusia Milik Elon MuskPKL di Kabupaten Garut Tak Dilarang Jualan Asal Sesuai Peruntukan
“Kami ingin mengajak pemerintah untuk turut serta, sembari mengajak mereka melihat langsung keadaan panti-panti di Kota Tasikmalaya. Kami harap mereka akan lebih diperhatikan oleh pemerintah,” tandasnya.
Selain itu, Putri juga menjelaskan bahwa Panti Asuhan makin luput dari perhatian khalayak publik. Selama ini menurutnya, kebanyakan orang tahu bahwa anak-anak di panti asuhan memiliki penjamin.
“Kepedulian terhadap masalah di masyarakat semakin berkurang, apalagi di kalangan generasi muda. Kami menyanyangkan itu,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa panti asuhan jadi tempat yang berarti bagi beberapa anak yang tidak memiliki keberuntungan di antaranya berkeluarga lengkap, hingga aman dari kekerasan dalam rumah tangga.
“Panti asuhan jadi tempat perlindungan dan pengasuhan bagi anak-anak yang kehilangan dukungan keluarga,” imbuhnya.