TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pelaku Pencurian yang menyasar sekolah tampaknya sedang aktif bergerak di wilayah Tasikmalaya. Hal ini perlu menjadi evaluasi agar keamanan sekolah bisa menjadi lebih baik.
Dalam beberapa hari terakhir ini, sedikitnya sudah 2 sekolah yang menjadi sasaran maling. Setelah sebelumnya SDN Tamansari yang dibobol pencuri, kali ini giliran SDN Babakan Goyang yang juga menjadi sasaran. Belum lagi sebelumnya 2 SD di Kabupaten Tasikmalaya pun mengalami hal serupa.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Junaedi Sakan menilai kasus tersebut bukan hal biasa. Karena pelaku seolah terus melakukan aksi secara berantai ke sekolah-sekolah. “Bisa jadi memang ada komplotan maling yang sedang menyasar sekolah-sekolah,” ucapnya.
Baca Juga:Bakal Calon Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Minta Restu ke PD MuhamaddiyahKode Ivan Dicksan Condong ke PAN Menguat, Sering Keliling Bersama Wali Kota Tasikmalaya 2007-2012!
Hal ini perlu menjadi perhatian bagi Dinas Pendidikan dan juga manajemen di masing-masing sekolah. Supaya bisa meningkatkan sisi keamanan baik menggunakan alat atau bekerja sama dengan warga. “Prinsipnya, keamanan sekolah bisa terjaga dengan baik,” terangnya.
Ketika yang diambil merupakan aset atau sarana dan prasana, tentu menjadi kerugian secara material bagi sekolah. Namun akan sangat merepotkan jika sampai ada barang-barang yang berkaitan dengan dokumen seperti brankas atau laptop. “Kalau dokumen atau data sampai hilang kan repot juga,” katanya.
Meskipun tidak secara langsung, kasus-kasus pencurian tersebut bakal berdampak kepada para siswa juga. Karena energi pengajar juga akan terkuras untuk menangani persoalan tersebut. “Besar atau kecil, tapi akan berdampak pada pembelajaran untuk siswa,” ucapnya.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Fetrizal mengatakan pihaknya sudah menurunkan petugas untuk melakukan olah TKP. Berdasarkan keterangan saksi, sekitar pukul 05.30 penjaga sekolah mendapati tralis ruang kepala sekolah sudah terbuka. “Lalu dilaporkan itu ke guru dan kepala sekolah,” ucapnya.
Setelah dicek, ternyata rusaknya pintu tralis tersebut memang ulah dari maling. Pasalnya 4 unit laptop dan 2 proyektor sudah tidak ada di tempatnya. “Diduga diambil oleh pelaku,” kata Fetrizal.
Berdasarkan hasil olah TKP, diduga pelaku datang ke sekolah malam hari dan membongkar tralis jendela kepala sekolah. Setelah itu mereka masuk kemudian mengambil laptop dan proyektor. “Karena barang-barang itu disimpan di ruang kepala sekolah,” ucapnya.