TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Membedakan nominal uang sangatlah mudah dilakukan oleh orang normal. Tapi tidak bagi penyandang disabilitas netra.
Memegang uang menjadi hambatan tersendiri. Selain harus mampu memilah secara nominal, juga bisa membedakan uang asli dan palsu.
Seperti yang dirasakan oleh Doni. Mahasiswa semester 4 salah satu perguruan tinggi di Ciamis.
Ia adalah salah satu penyandang Tunanetra di Kota Tasikmalaya.
Baca Juga:Peacesantren Ramadan Show di Garut Sebarkan Pesan PerdamaianApa Itu Neuralink? Perusahaan yang Menanamkan Chip pada Otak Manusia Milik Elon Musk
Ia mengaku ini kerap kesulitan membayar belanjaannya. Butuh insting kuat bagi Doni untuk mengeluarkan uang kertas dari saku.
Ia harus meraba bagian uang kertas agar tahu berapa nominalnya sebelum diberikan kepada pedagang ataupun kasir minimarket.
“Sekarang ada aplikasinya (untuk mengenali nominal uang yang dipegang, Red). Tetapi kadang saya harus meraba pinggiran uang kertas (untuk membedakan). Kalau uang logam lebih mudah,” kata Doni saat ditemui RadartasikID pada Minggu, 24 Maret 2024.
Kehadiran aplikasi pengenalan uang di ponsel itu memang cukup membantu bagi Doni.
Hanya saja ia terkadang harus menunggu waktu yang lama sebelum suara dari aplikasi menyebutkan nomnal uang yang ia potret menggunakan kamera ponsel.
Itupun membutuhkan daya lebih untuk memotretnya karena berdasarkan insting.
“Uangnya difoto gitu nanti ada suara keluar menyebutkan uangnya berapa,” ucapnya.
Akan tetapi tidak tidak jarang juga Doni pada akhirnya harus menggunakan insting lagi untuk menentukan nominal uang yang ia pegang. Sebab tidak jarang aplikasi pengenalan uang di ponselnya merespon dengan lambat.
Baca Juga:PKL di Kabupaten Garut Tak Dilarang Jualan Asal Sesuai PeruntukanPemadatan Tanah untuk Flyover Ditarget Beres Sebelum Lebaran
Dengan kehati-hatian, Doni harus meraba pinggiran uang kertas untuk menebak nominal. Butuh 2 menit lebih untuknya bisa menyebutkan angka. “Misalnya kalau 100 ribu kan ada 1 garis di ujungnya. Ada juga yang dua garis, tiga garis, itu ada di ujungnya, sama,” terang Doni.
Apabila masih belum juga yakin, Doni biasanya meminta bantuan kepada pedagang atau penjual untuk menyebutkan nominal uang yang ia berikan ketika belanja. “Nukarin uang ke ibunya, kadang saya juga nanya langsung ke penjualnya untuk tanya berapa uang yang dipegang. Karena pakai aplikasi kadang cepat kadang lama,” tuturnya.