TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ajang kompetisi bergengsi Olimpiade Sains Nasional atau OSN diminta perbaiki sistem, lantaran banyak peserta yang alami kegagalan saat proses pengerjaan soal. Kejadian ini dialami para peserta dari sekolah dasar (SD) di Kota Tasikmalaya.
Banyak dari mereka yang kecewa hingga menangis dan melempar ponsel pintarnya akibat gagal dalam kompetisi tersebut.
Seperti yang diceritakan Nurhayati Spd, orang tua Raufa Maheswara Kusuma, yang menjadi peserta OSN asal SDN Citapen. Ia mengaku kecewa lantaran server mendadak sulit diakses di hari kompetisi itu dimulai.
Baca Juga:Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Sampaikan Hasil Kinerja Pemerintah di Hadapan Para SantriDemam Berdarah di Kota Tasikmalaya Telah Mencapai 246 Kasus Sejak Awal Tahun 2024
“Kecewa banget kemarin karena servernya seperti gak siap nampung jadinya nge-lag atau down. Ada yang nge-lag tdak bisa dipencet sama sekali. Baru mengerjakan 20 soal sudah tidak bisa diapa-apain sementara soalnya ada 60,” ungkapnya kepada RadartasikID, Kamis (21/3/2024).
Nurhayati juga bercerita, betapa kecewanya anak-anak saat mengetahui soal tidak dapat diselesaikan dengan baik. Padahal mereka telah berbulan-bulan melakukan persiapan demi menghadapi olimpiade tersebut.
“Sistem digital yang menghancurkan harapan anak-anak, yang sudah berjuang belajar berbulan-bulan jadi perwakilan sekolahnya masing-masing,” ucapnya.
“Yang membuat bertanya-tanya bapak mendikbudristek kan ahli IT, masak gak bisa menentukan programmer yang handal atau tim IT yang berkualitas. Sampai-sampai mental anak bangsa dihancurkan dengan server error,” tambah Nurhayati.
Ia pun meminta pihak sekolah dan Dinas Pendidikan mengupayakan pengujian ulang untuk OSN mata pelajaran IPA, kepada Pusat Prestasi Nasional. “Berharapnya sih diulang. Karena kasian anak-anak kemarin kena mental banget,” tuturnya.
Menanggapi hal itu Kepala SDN Citapen, Ene Rosidah MPd menuturkan bahwa kendala tersebut sudah terjadi pada saat uji coba sebelum kompetisi. Namun rupanya Kemendikbud tidak melakukan perbaikan dengan matang.
“Pada saat uji coba juga terjadi hal demikian, bahkan sampai diulang. Tentu kami waswas pada hari H akan terjadi hal serupa, ternyata iya. Tapi kami sudah berupaya berdiskusi dengan Disdik bahkan mengirim pesan lewat Instagram Pusat Prestasi Nasional,” kata Ene.
Baca Juga:Tunjangan Hari Raya 2024 Dibayarkan Maksimal 7 Hari Sebelum LebaranOperasi Pasar Murah Solusi untuk Tekan Kenaikan Harga Sembako, Meski Hanya Sementara
Ia mengatakan bahwa kejadian itu tidak hanya terjadi di Tasikmalaya tetapi juga dari berbagai daerah. Hal tersebut diketahui Ene dari beragam protes dalam kolom komentar Instagram Puspresnas.