Pengurangan kuota pupuk tersebut dilakukan karena saat ini harga pupuk tengah mengalami kenaikan. Kenaikan harga pupuk tersebut dipicu oleh masalah geopolitik yang terjadi beberapa waktu lalu, sehingga berpengaruh terhadap harga bahan baku pembuatan pupuk.
Guna mengantisipasi permasalahan terkait pupuk yang kerap terjadi, BPP Kecamatan Sukahening sendiri kerap melakukan sosialisasi kepada para petani baik yang tergabung dalam kelompok maupun yang tidak.
Dalam sosialisasi tersebut BPP juga menawarkan solusi untuk mengatasi kelangkaan pupuk yang kerap terjadi di sejumlah kios yang telah ditunjuk.
Baca Juga:Usaha Pembuatan Kompor Mini Selamatkan Kokom dari KebangkrutanPPK Jamanis Kabupaten Tasikmalaya Bantah Dugaan Penggelembungan Suara
“Paling kita kalau dari pertanian sendiri lebih ke menyosialisasikan untuk penggunaan pupuk organik. Kita juga tau permasalahan dari tahun ke tahun karena kita sadar tanah kita udah semakin ketergantungan sama pupuk,” ucapnya, menjelaskan.
“Mungkin lima tahun lalu kita pakai pupuk urea misalkan cukup 10 kilo, tapi lima tahun berikutnya pasti harus nambah lagi. Itulah ibaratnya tanahnya udah kecanduan,” terangnya. (*)