Pada bulan Ramadan umat Islam dianjurkan berbuka dengan yang manis. Anjuran itu sangat ditaati sehingga makanan manis hampir selalu laris tiap hari sebagai takjil atau makanan pembuka.
oleh: Fatkhur Rizqi
NYARIS setiap sore para pedagang takjil menyajikan aneka makanan manis baik yang berbahan gula pasir maupun gula aren alias gula merah.
Kabupaten Ciamis adalah salah satu tempat yang menjadi surganya makan manis. Sesuai tagline daerah ini sebagai “Kota Manis”.
Target Parkir Berlangganan di Kabupaten Ciamis Dipangkas Rp 2 Miliar
Baca Juga:Sikapi Polemik Zakat Fitrah 2,7 Kilogram, Baznas Jabar Keluarkan Surat Edaran, Begini IsinyaMayat Perempuan Tanpa Identitas Ditemukan di Sungai Citanduy-Purbaratu Kota Tasikmalaya
Memasuki bulan Ramadan, warga di kampung ini kebanjiran order. Khususnya mereka yag tergabung dalam Kelompok Tani Mandiri. Dalam sehari mereka bisa memproduksi 1 Kwintal gula aren.
“Walaupun saat ini produksi sedang menurun akibat hujan. Bersyukur selama Ramadan ini permintaan gula aren untuk lokal Ciamis sekitarnya naik, mencapai 10 ton lebih,” ungkap Ketua Kelompok Tani Taruna Mandiri Kampung Kawung Peri Heryanto (26) kepada Radar, Minggu, 17 Maret 2024.
Tingginya permintaan itu dikarenakan gula buatan Kampung Kawung dinilai yang paling orisinal. Sebab saat ini banyak beredar di pasaran gula rafinasi atau gula yang sebenarnya diperuntukan bagi kalangan industry makanan dan minuman.
Baliho Yana Sebagai Calon Bupati Ciamis Mulai Menyebar, Sudah Mantap Pisah dengan Herdiat?
Peri adalah generasi keempat penerus usaha sekaligus petani gula aren. Ia mengaku akan terus menjaga kesejahteraan para petani serta perajin gula aren. Sebab itu pula ia membentuk kelompok Tani Taruna Mandiri Kampung Kawung pada 2011.
“Setelah terbentuk, lalu berpikir melakukan pemberdayaan petani penyadapan aren dengan pengembangan kemasan dan pemasaran dari 2014-2015,” katanya.