Proyek Upland Mendorong Pengembangan Pertanian dan Penyerapan Tenaga Kerja Lokal di Kabupaten Tasikmalaya

tenaga kerja lokal
Proyek Upland secara signifikan menyerap tenaga kerja lokal, termasuk tenaga kerja wanita dari desa sekitar di Kabupaten Tasikmalaya. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Proyek Upland yang dijalankan oleh Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya pada periode 2021-2024 merupakan inisiatif penting dalam mengembangkan sektor pertanian berbasis agroekologi.

Program ini berfokus pada pengembangan kawasan padi organik seluas 500 hektare yang tersebar di Kecamatan Cipatujah, meliputi empat desa utama: Bantarkalong, Darawati, Padawaras, dan Kertasari.

Melalui pendekatan holistik, proyek ini mengintegrasikan empat dimensi penting, yaitu sosial-ekonomi, sumber daya sebagai aset produksi, peranan masyarakat, serta program aksi yang realistis.

Baca Juga:Penyesalan Zaniolo Pilih Atalanta: Jika Dilihat Kembali, Saya Seharusnya Membuat Keputusan yang Berbeda Skill Joao Felix Bisa Mengubah Taktik AC Milan

Sebanyak delapan kelompok tani dilibatkan dalam proyek ini, di antaranya Kelompok Tani Sadar Bakti III, Cidarawati, Katulampa, Harapan III, Harapan I, Sejahtera, Rancabogo, dan Mulyasari.

Secara keseluruhan, proyek ini memberdayakan 3.294 petani yang tersebar di empat desa tersebut.

Selain mengutamakan aspek budi daya, program ini juga menyediakan fasilitas pendukung dari hulu hingga hilir, mencakup penyediaan sarana pra-panen hingga pasca panen.

Untuk sarana prasarana pra-panen, seperti rehabilitasi jaringan irigasi, jalan usaha tani, embung atau dam parit, serta sistem pipanisasi, kegiatan ini dilaksanakan secara swakelola oleh kelompok tani melalui Unit Pengelola Kegiatan Kelompok (UPKK).

Keterlibatan masyarakat dalam proyek ini sangat aktif, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hingga pemanfaatan hasil secara berkelanjutan.

Kepala Desa Kertasari, Yopik Solidayat, menyatakan bahwa kontribusi Upland terhadap pembangunan desa sangat besar.

Program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan dan hasil produksi pertanian, tetapi juga secara signifikan menyerap tenaga kerja lokal, termasuk tenaga kerja wanita dari desa sekitar.

Baca Juga:Paulo Sousa Sebut Inter dan Milan Sebagai Tim Terbaik di Serie A, Siapa Pesaing Terberat Mereka?Resmi! AC Monza Pecat Bocchetti, Legenda AC Milan Kembali Pimpin Tim Utama

Yopik juga menambahkan bahwa proses pembangunan infrastruktur dalam proyek ini berjalan tanpa paksaan terhadap masyarakat terkait pelepasan lahan.

Hal ini disebabkan oleh sebagian besar lahan yang digunakan merupakan milik pemerintah desa, sehingga proses pembangunan tidak menimbulkan konflik kepemilikan lahan.

Melalui implementasi Upland Project, diharapkan terjadi peningkatan produksi pertanian, penyerapan tenaga kerja lokal yang lebih besar, dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Program ini berpotensi menjadi solusi efektif untuk mengurangi kemiskinan di wilayah perdesaan, sejalan dengan misi pembangunan yang inklusif dan berorientasi pada pemberdayaan masyarakat. (rls)

0 Komentar