TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Mahalnya biaya politik termasuk SK partai untuk maju di Pilkada seolah menutup peluang figur dengan kocek pas-pasan. Maka dari itu, jalur independen harus dirancang di Pilkada untuk menjaga kualitas demokrasi dari politik transaksi.
Hal itu diungkapkan Nandang Suherman, salah seorang oleh aktivis demokrasi dari Perkumpulan Inisiatif. Mahalnya harga kursi atau SK partai politik untuk Pilkada menurutnya bisa dilawan. “Sebaiknya mulai dibuka dan didorong calon independen,” ungkapnya kepada Radar.
Kendati demikian, jalur independen sendiri bukan berarti mendorong pasangan figur non partai untuk maju di Pilkada. Diperlukan rancangan dan konsep agar kandidat dari independen memang memiliki kelayakan dan kualitas kepemimpinan.
Baca Juga:Lebaran di Tahanan Deh! Pelaku Curanmor Diamankan Polisi, Bawa Pistol dan Senjata TajamAdu Amunisi Kandidat Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Siapa yang Punya Harta Kekayaan Paling Banyak?
Sebagai langkah awal, dibutuhkan kesepakatan dari perkumpulan masyarakat yang melibatkan akademisi, pegiat demokrasi sampai tokoh masyarakat. Di mana semua menyamakan persepsi bahwa diperlukan kandidat dari jalur independen dan membuat sebuah kepanitiaan. “Semacam konvensi versi warga Tasikmalaya,” ujarnya.
Setelah disepakati, barulah dibuat mekanisme penjaringan untuk menginventarisir figur-figur yang layak. Tentunya figur yang diakomodir yang memang memenuhi kriteria, dari mulai dukungan publik melalui pengumpulan KTP, debat gagasan sampai pemilihan. “Lalu sosialisasikan secara simultan kandidat yang terpilih untuk maju di jalur independen ke publik,” katanya.
Setelah itu, barulah kandidat didaftarkan ke KPU sebagai calon dari jalur independen. Hal ini menjadi solusi bagi orang non kader partai yang punya kelayakan untuk manju di Pilkada.
Dalam prosesnya, penitia konvensi tentu menjadi tim yang bakal mengawal kandidat independen dalam menjalani kontestasi. Selayaknya tim sukses dari koalisi partai politik dalam menyukseskan kandidatnya. “Nantinya di buka juga ruang penggalangan dana ke publik,” ujarnya.
Di Kota Tasikmalaya sendiri sejauh ini belum pernah ada calon atau kandidat dari jalur independen. Setiap kontestasi, semua calon merupakan kader yang diusung oleh koalisi partai politik.