GARUT, RADARTASIK.ID – Gelombang tinggi terjadi di Pantai Selatan Kabupaten Garut pada Selasa siang, 12 Maret 2024.
Gelombang tinggi di Pantai Selatan Garut merusak warung-warung warga di pinggir pantai dan sejumlah perahu nelayan.
Video gelombang tinggi di Pantai Selatan Garut ramai di media sosial. Banyak masyarakat yang membagikan postingan tersebut.
Baca Juga:Polres Garut Melarang Warga Menyulut Petasan selama Ramadan, Ini AlasannyaSitu Bagendit Masih Dipenuhi Eceng, Disparbud Kabupaten Garut Akan Melanjutkan Pembersihan
Kejadian gelombang tinggi di Pantai Selatan Garut dibenarkan Kasapolairud Polres Garut AKP Anang Sonjaya. Ia mengatakan gelombang tinggi terjadi di beberapa pantai di wilayah selatan.
Ia menuturkan, pantai yang terjadi gelombang tinggi sebanyak lima titik hal itu terungkap setelah timnya melakukan pemantauan.
“Pantai Santolo, Pantai Karangpapak, Pantai Rancabuaya, Pantai Sayangheulang dan Pantai Sancang,” ucapnya.
Anang menjelaskan, cuaca buruk yang mengakibatkan gelombang tinggi di pantai selatan ini tidak menimbulkan korban jiwa. Hanya ada kapal-kapal nelayan yang dikabarkan rusak.
“Korban jiwa tidak ada, tapi beberapa perahu nelayan mengalami rusak yaitu perahu nelayan di Rancabuaya,” ujarnya.
Pihaknya pun terus melaksanakan pemantauan di beberapa pantai yang terjadi gelombang tinggi. Ini sebagai langkah antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kasapolairud Polres Garut juga mengimbau pengunjung pantai selatan tetap berhati-hati dan waspada serta mematuhi peraturan yang ada. Pihaknya juga mengimbau para nelayan untuk menunda melaut karena cuaca sedang tidak baik.
Baca Juga:BTT Kabupaten Garut Sebesar Rp 20 Miliar Terlalu Kecil untuk Tanggulangi Bencana, Pemkab Gunakan Alternatif IniPersigar Kabupaten Garut Ketiban Durian Runtuh, Lolos Wakili Jawa Barat ke Putara Nasional Liga 3 Usai Depok City Mundur
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saepulloh mengatakan, langsung melakukan koordinasi dengan Forkopimcam Caringin serta melakukan imbauan kepada masyarakat sekitar pantai.
“Berdasarkan info dari BMKG perihal peringatan dini gelombang tinggi tanggal 12 Maret sampai 13 Maret gelombang tinggi 2,5 sampai 4,0 meter,” katanya.
Tidak ada korban jiwa. Namun gazebo dan perahu nelayan mengalami kerusakan dan saat ini sedang dilakukan pembersihan oleh masyarakat.
“Gazebo mengalami kerusakan akibat angin kencang dan naiknya air laut, pembersihan oleh swadaya masyarakat,” lanjutnya.