Fadilah ketujuh yaitu wasilah masuk Surganya Allah
Siapa yang tidak ingin masuk surga denga ridho-Nya, tentu saja menjadi cita-cita semua umat muslim, dan balasan dari menyambung tali silaturahmi adalah surga.
Berikut sebuah hadits yang menyampaikan bahwa balasan dari menyambung tali silaturahmi adalah masuk surga:
“Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, sambunglah tali persaudaraan, shalatlah di malam hari ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian masuk surga dengan selamat.” (H.R Ibnu Majah).
Baca Juga:Ini Dia 24 Peserta Hafiz Indonesia 2024 yang Siap Bersaing! Lengkap dengan Kelompok, Usia dan Asal KotaJadwal Acara RCTI Senin 11 Maret 2024, Tayang Hafiz Indonesia 2024 hingga Gala Live Show 9 X-Factor Indonesia Season 4
Tradisi makan bersama ini ternyata memiliki banya keberkahan. Berikut penjelasan tentang keberkahan makan bersama atau berjamaah yang dikutip dari berbagai sumber,
“Dalam kitab Almu’jam al-Ausath, imam al-Thabrani meriwayatkan hadis tentang perintah Nabi Saw. untuk makan dengan berjamaah dan melarang makan sendirian. Hadis dimaksud dari Ibnu Umar, Nabi Saw bersabda;
“Makanlah kalian dengan berkelompok dan jangan berpisah-pisah. Karena Makanan porsi satu orang sebenarnya cukup untuk dua orang, makanan dua orang sebenarnya cukup untuk empat orang, dan makanan empat orang sebenarnya cukup untuk delapan orang.”
“Salah satu keistimewaan yang akan dilimpahkan oleh Allah bagi sekelompok orang yang makan bersama-sama adalah keberkahan makanan. Bahkan Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Fathul Bari mengatakan, keberkahan ini merupakan satu-satunya alasan dianjurkanya makan dengan berjamaah.”
Semakin bertambah banyak orang yang makan berjamaah maka semakin banyak keberkahan yang dilimpahkan Allah. Ibnu mengatakan;
“Dari hadis di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kecukupan makanan datang karena keberkahan dari makan secara berjamaah. Sesugguhnya semakin bertambah banyak kumpulan orang yang makan, maka semakin bertambah pula keberkahan.”
3. Tradisi Bermaafan Sebelum Ramadan
Tradisi munggahan juga selalu diwarnai denga tradisi saling memaafkan, hal ini bertujuan agar ketika bulan suci tiba kita tidak memendam dendam atau apapun yang membuat hati kita kotor.