Sementara Muhammad Jati Kusumah sebagai juara harapan 1 tidak kalah berbangga. Dia pun mengikuti kompetisi tersebut dengan target masuk daftar juara. “Jadinya saya menghapal dulu,” terangnya.
Sebagai juara harapan 1 dia mendapatkan uang pembinaan senilai Rp 500 ribu. Uang tersebut rencananya akan ditabungkan juga untuk keperluannya di masa mendatang. “Mau ditabung dulu saja,” ucapnya.
Regita Adinia Wirasti juara harapan ke-2 mengaku sempat sedih tak jadi meraih gelar juara, dirinya bertekad untuk tetap berprestasi di sekolahnya bahkan di perlombaan tingkat Kota Tasikmalaya lainnya. “Alhamdulillah ya senang juga bisa ikut lomba Bintang Pelajar ini,”ujar siswa kelas 5 sekolah dasar itu.
Baca Juga:Tim Paslon 03 Keberatan dengan Proses Pemilu Presiden 2024 di Kota TasikmalayaICMI Kota Tasikmalaya Akan Bidik Urusan Politik, Khususnya Pilkada 2024
Atlet cilik renang itu mengatakan bahwa Bintang Pelajar 2024 adalah kompetisi MIPA dan Bahasa yang pertama ia ikuti. “Ini yang pertama sebelumnya suka ikut lomba renang. Belajar bareng ibu guru dan mamah di rumah,” kata Regita.
Diakui guru pembimbing, Ema Astrimulyasari bahwa anak didiknya itu memang unggul dalam pelajaran Matematika. Nilainya selalu tinggi dibanding teman sejawatnya. “Baru kali ini memang dia ikutan lomba MIPA dan bahasa. Baru-baru ini renang juara 1 O2SN. Tetapi memang nilai Matematika-nya selalu unggul,” terang Ema.
Regita pun mengatakan bahwa predikat juara harapan itu ia persembahkan kepada orang tua dan guru di sekolahnya. Ke depannya dalam kesempatan lain, ia ingin memberikan gelar juara kepada orang terkasihnya itu. “Uangnya untuk beli perlatan sekolah dan ditabung juga. Piala ini juga untuk orangtua dan sekolah,” pungkasnya.
Sekda Kota Tasikmalaya Drs H Ivan Dicksan menyampaikan apresiasi serta dukungan terhadap acara tersebut. Karena para pelajar harus punya jiwa yang kompetitif untuk menghadapi tantangan pendidikan dan kehidupan ke depan. “Karena ke depan kompetisinya akan semakin ketat,” ucapnya.
Apalagi mereka merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipersiapkan sebagai generasi emas. Selain jiwa kompetitif, mereka juga dituntut bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.
Pihaknya pun berharap semua elemen bisa memberikan kontribusinya untuk perkembangan pendidikan di Kota Tasikmalaya. Salah satunya dengan penyelenggaraan event-event untuk pelajar. “Karena pendidikan bukan hanya tugas dari pemerintah, berbagai elemen harus berkontribusi,” katanya.