Pengamat politik Tasikmalaya Asep M Tamam menilai bahwa idealnya, koalisi untuk Pilkada bisa terbentuk formasi baru. Karena situasi nasional dan daerah akan berbeda, berikut kepentingannya. “Bisa jadi penyegaran juga ketika terbentuk koalisi baru,” ungkapnya.
Kendati demikian, tentu saat ini parpol di daerah tidak punya kewenangan penuh. Sehingga koalisi pun harus sesuai dengan arahan dari kepengurusan di pusat. “Tapi di daerah juga harus bisa memberikan argumen dan penjelasan untuk situasi di daerah,” ucapnya.
Disinggung saat ini kubu 01, 02 dan 03 belum selesai di kala pemenang Pilpres belum ditetapkan secara resmi, gesekan di bawah masih saja terjadi. Menurut Asep Tamam di sini kedewasaan politik harus dikedepankan. “Di elit itu semua ini ibarat permainan, jadi para pendukung jangan terlalu fanatik,” katanya.
Baca Juga:Pimpinan DPRD Sampai Tumbang! Wajah-Wajah Baru Gerindra Geser Para Petahana di Pileg 2024 Kabupaten TasikmalayaWajah dan Nama 12 Caleg Dapil 3 Kota Tasikmalaya yang Menunggu Penetapan KPU dan Dilantik Jadi Anggota Dewan
Dia percaya kedewasaan politik itu sudah tertanam pada diri kader-kader partai. Sehingga komunikasi tidak akan kaku karena dinamika merupakan hal lumrah dalam politik. “Sebelumnya menjadi kawan, besok menjadi kawan,” ujarnya.
Hal itu dibuktikan dengan bersatunya PKS, Nasdem dan PKB pada Pilpres 2024. Secara fanatisme, dua massa tersebut punya ideologi yang berbeda namun bisa bersama. “jadi di Pilpres sekarang pun tidak perlu terlalu saling serang, karena politik itu tidak kaku,” imbuhnya.(*)
Kunjungi juga Radartasik.id di Google News dan Tiktok