TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Siswa kelas V SDN Panyingkiran Tasikmalaya Syifa Kurniawan berhasil menjadi juara ketiga lomba Pemilihan Dai Cilik (Pildacil) di SMP IT Ibadurrohman, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Ibadurrahman Tasikmalaya, Senin (26/2/2024).
Ajang Pildacil tersebut diikuti oleh peserta dari SD/MI di wilayah Tasikmalaya dalam acara Action XI Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ).
Kepala SDN Panyingkiran Tasikmalaya Elis Mulyati SPd mengatakan, prestasi yang diraih oleh Syifa sangat membanggakan bagi SDN Panyingkiran, apalagi tadinya Syifa dipersiapkan untuk lomba Pildacil di pentas agama Islam tingkat kecamatan.
Baca Juga:Hebat! Mahasiswa UMB Tasikmalaya Rancang Mobil Listrik Heulang GalunggungKPMI Siap Gelar Festival Muslim, Kembangkan Potensi Pengusaha Muslim di Priatim
“Alhamdulillah dalam ajang acara Action XI PPTQ Ibadurrahman bisa menjadi juara ketiga. Mudah-mudahan nanti di lomba pentas PAI tingkat kecamatan bisa menjadi juara,” ungkap Elis, kepada Radar.
Dia menyebutkan, persiapan dan latihan terus diikuti oleh siswa SDN Panyingkiran dalam ajang Pentas PAI. Target menjadi juara di mata lomba di pentas PAI. “Mudah-mudahan di mata lomba Pildacil bisa menjadi juara pertama, termasuk MTQ, Kaligrafi, Kesempurnaan dan Gerakan Shalat, Azan dan lainnya bisa mendapatkan hasil terbaik,” paparnya.
Dia menyebutkan, ajang lomba Pildacil ini, sebagai persiapan siswa SDN Panyingkiran, kegiatan ini dengan maksud untuk latihan persiapan lomba pentas PAI di tingkat kecamatan.
“Alhamdulillah Syifa mendapatkan sertifikat, piala dan uang pembinaan dari juara ketiga lomba Pildacil tersebut. Harapannya semoga Syifa menjadi juara juga di ajang Pentas PAI tingkat kecamatan tahun 2024,” tambah dia. Dia menambahkan, manfaat bagi siswa yang mengikuti lomba Pildacil, bisa melatih keberanian anak tampil di depan publik, sebagai penyaluran bakat serta mengasah potensi anak dan menyiapkan kader-kader baru dalam bidang dakwah Islam.
“Anak adalah aset yang sangat berharga dan merupakan generasi muda harapan bangsa untuk meneruskan perjuangan para pendahulu kita,” ujarnya.
Apalagi zaman sekarang pengaruh teknologi semakin mengkhawatirkan sehingga anak-anak lebih suka main HP daripada belajar dan mengaji. Maka melalui keikutsertaan dalam lomba ini diharapkan menjadi pribadi yang berakhlak mulia. (Diki Setiawan)