TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya merangkak naik.
Hingga pekan kedua Februari 2024 ini angkanya tercatat lebih dari 100 kasus. Data itu bersumber dari Sistem Informasi DBD Pemkot Tasikmalaya.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dr Asep Hendra, menyebut kasus demam berdarah masih berpotensi bertambah seiring musim hujan yang baru dimulai.
Baca Juga:Penanganan Sampah di Kota Tasikmalaya Dapat Komentar Mahasiswa, Begini KatanyaIni Kata Warga Kota Tasikmalaya, Usai Menerima ‘Serangan Tusuk Sate’ di Pemilu 2024
“Jumlah kasus sejak 1 Januari hingga 20 Februari sebanyak 136 kasus. Korban meninggal dunia tidak ada, yang saat ini Masih dirawat ada 12 kasus,” katanya, Rabu, 21 Februari 2024.
Ia meminta selama musim hujan masyarakat lebih waspada dan meningkatkan kebersihan di sekitar lingkungan.
Terutama rumah masing-masing. Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin wajib dilakukan demi mencegah munculnya sumber penyakit.
“Karena, serangan (nyamuk) ini dapat mematikan, jika tidak tertolong dan sampai saat ini masih terdapat 6 orang harus menjalani perawatan di fasilitas kesehatan,” tuturnya.
Dia mengatakan serangan kasus demam berdarah selama pergantian musim El Nino hingga hujan mengalami peningkatan dibanding pada tahun lalu.
BPJS Kesehatan Beda dengan Jamkesda, 21% Warga Kabupaten Tasikmalaya Belum Terdaftar JKN
Baca Juga:4 Partai di Kabupaten Ciamis dengan Raihan Suara Terbanyak Berdasarkan Hasil Hitung Sementara, PDIP Berpeluang Kembali Memimpin, Demokrat Bisa TerdepakPDIP Keluarkan Surat Penolakan Hasil Penghitungan Suara pada Alat Bantu Sirekap di Semua Tingkatan
Sebab itu pihaknya menekankan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat.
“Disamping kami di dinas dan juga puskesmas selalu melakukan upaya pencegahan dan penyuluhan agar masyarakat memperhatikan,” kata Asep.
Dari 10 kecamatan di Kota Tasikmalaya, mayoritas kasus demam berdarah terjadi di wilayah pusat kota. Yakni Kecamatan Tawang dan Cipedes.
“Berdasarkan pemetaan yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya kasus DBD yang paling banyak terjadi di Kecamatan Tawang, Cipedes, Kawalu, Indihiang hingga kecamatan lainnya masih ditemukan termasuk di setiap kelurahan,” lanjut dia. (Firgiawan)
Baca berita dan artikel lainnya di google news