Dam Parit, Solusi Menekan Banjir dan Kekeringan di Lokasi Upland Project Kabupaten Tasikmalaya

Dam parit
Dam parit mampu menampung sebagian besar volume air hujan dan aliran permukaan, yang secara langsung membantu menurunkan risiko banjir di kawasan hilir. (Istimewa for Radartasik.id)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Embung atau dam parit, yang juga dikenal dengan istilah channel reservoir, merupakan teknologi sederhana namun sangat efektif dalam mengatasi permasalahan banjir dan kekeringan.

Teknologi ini bekerja dengan mengumpulkan dan membendung aliran air permukaan, sehingga selain berfungsi mengairi lahan pertanian di sekitarnya, embung juga dapat memperlambat laju aliran air permukaan (run-off), mengurangi erosi, dan menekan tingkat sedimentasi.

Secara konsep, channel reservoir merupakan bentuk pengembangan dari sistem sawah berteras yang telah lama dikenal sebagai metode alami yang ideal dalam menampung, menyimpan, serta mendistribusikan air.

Baca Juga:Bukan Sekadar Bertani, Inilah Strategi Besar di Balik Pengembangan Padi Organik di Tasik UtaraPanen Lebih Menguntungkan! Inilah Peran BUMP dalam Peningkatan Harga Padi Organik di Kabupaten Tasikmalaya

Teknologi ini mengintegrasikan konsep sederhana dengan manfaat besar, di mana aliran air dicegat di sepanjang alur sungai dan disalurkan untuk mengisi reservoir atau meresap ke dalam tanah guna menambah cadangan air bawah tanah.

Manfaat pembangunan embung atau dam parit sangat signifikan, setidaknya dalam tiga aspek utama:

Pertama, embung mampu menampung sebagian besar volume air hujan dan aliran permukaan, yang secara langsung membantu menurunkan risiko banjir di kawasan hilir.

Kedua, dengan mengurangi kecepatan aliran permukaan, laju erosi dan sedimentasi dapat ditekan. Aliran air menuju hilir pun menjadi lebih lambat, sehingga memberikan waktu tambahan untuk melakukan tindakan evakuasi ketika terjadi banjir.

Ketiga, embung berperan dalam peningkatan cadangan air tanah selama musim hujan, yang kemudian menjadi sumber air yang memadai pada musim kemarau. Manfaat ini sangat dirasakan oleh petani, terutama dalam mendukung keberlanjutan aktivitas pertanian.

Melalui Upland Project di Kabupaten Tasikmalaya, delapan embung atau dam parit telah dibangun di setiap kelompok tani pengelola proyek tersebut.

Masing-masing embung memiliki kapasitas tampung minimal 500 meter kubik.

Keberadaan embung ini memastikan ketersediaan air dalam jumlah yang cukup dan terus-menerus, baik secara spasial maupun temporal.

Baca Juga:Meningkatkan Kesejahteraan Petani Kabupaten Tasikmalaya, Upland Hadir dengan Modal Pembiayaan yang MudahMengatasi Tantangan Pertanian di Dataran Tinggi, Solusi dari Proyek UPLAND

Air yang tersedia kemudian dimanfaatkan untuk budidaya padi organik di lahan seluas 500 hektare.

Menariknya, pembangunan embung di lokasi proyek dilakukan secara swakelola oleh kelompok tani setempat.

Petani berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan, baik dari segi pendanaan maupun tenaga kerja.

0 Komentar