TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Stunting menjadi masalah serius yang ditangani negara saat ini.
Ini adalah masalah pertumbungan yang terlambat atau terhambat akibat buruknya asupan gizi pada anak. Bukan faktor genetik atau keturunan.
Di Kota Tasikmalaya sendiri stunting menjadi prioritas program pemerintah.
2 Kursi Legislatif DPRD Kota Tasikmalaya Dapil 1 Diperebutkan Partai Gerindra, PKS dan Demokrat
Baca Juga:Ditarget Setor Tiga Kali Lipat, Jukir di Kota Tasikmalaya Serempak Layangkan Surat Protes Kenaikan Setoran ke DishubRelawan Taruh Kotak Amal di Tempat Pembuangan Sampah, Buat Apa Ya?
“Mulai edukasi gizi anemia melalui remaja di sekolah sekolah sebanyak 6.000 remaja. Kemudian, sosialisasi pencegahan stunting ke calon pengantin bekerjasama dengan KUA,” papar R Riza Setiawan, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Kota Tasikmalaya, saat membuka Musrenbang di Gedung Galih Pawestri, Selasa, 20 Februari 2024.
Berdasarkan data yang ia paparkan, pada tahun 2022 angka stunting di Kota Tasikmalaya mencapai 22,4 persen.
Angka ini turun dari tahun 2021 yang mencapai 28,9 persen. Sedangkan angka tahun 2023 untuk Kota Tasikmalaya belum diketahui.
Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Bakal Tetap dari Gerindra, Tapi Siapa?
Selain pencegahan, juga dilakukan pelatihan usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor (UPPKA) tentang pengolahan makanan untuk penderita.
“Disamping audit kasus juga terus dilakukan, serta melaksanakan mini lokakarya kecamatan sebagai sarana evaluasi program stunting dan Keluarga Berencana,” kata dia. (Firgiawan)
Baca berita dan artikel lainnya di google news