“Masyarakat RW 3 menolak pembuangan sampah sementara yang ada di belakang Mayasari. Karena ini sangat mengganggu terhadap kesehatan masyarakat, baunya yang luar biasa dan sampah terus-terusan tidak diangkut. Semakin hari semakin menumpuk karena yang buang sampah ke tempat ini terus-terusan,” ujar Ketua RW 3, Aep Saepudin saat dijumpai di Depo Mayasari Sabtu siang.
Bahkan, Aep menerengkan bahwa warganya yang berjualan di sana sempat merugi lantaran pelanggan tidak sudi makan di tempat berbau.
“Luas keseluruhan 11 hektare, yang bisa dipergunakan 7 hektar. Kendala saat ini alat berat ada 3 cuman yang 2 kebetulan mogok, sehingga satu alat keteteran untuk membereskan sampah yang ada,” jelas Deni kepada Radar, Kamis lalu.
Baca Juga:Jurus Tusuk Sate Masih Ampuh Menangkan Caleg di Tasikmalaya!Warning! Hari Ini Akan Ada Operasi Besar-Besaran di Kota Tasikmalaya
Terpisah, Kepala DLH Kota Tasikmalaya, Deni Diyana menjelaskan bahwa pembiaran TPS hingga menggunung bukan kesengajaan. Ia menegaskan bahwa pihaknya terus mencoba menyelesaikan permasalahan mulai dari TPA Ciangir sebagai penyebab utama.
Pemenang Lelang Jalan Tol Getaci Ditetapkan Tahun 2024, Penlok untuk Kota Tasikmalaya Masih Gelap?
Ia juga mengatakan bahwa armada pengangkut memang kurang, beberapa juga terindikasi kerusakan hingga mengalami korosi.
“Secara kalau armada berlebih kan gak perlu nunggu selesai jalur dulu. Jadinya kan berurutan mekanisme kerjanya itu,” tandasnya.