TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Terminal Rajapolah yang berlokasi di Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya terlihat sepi tanpa aktivitas keluar-masuk kendaraan umum dan penumpang.
Di jalur-jalur yang tersedia tampak dipenuhi oleh kendaraan pribadi yang sedang parkir serta para pedagang kaki lima (PKL) yang menjajakan aneka makanan dan minuman.
Hal tersebut lantaran bus antarkota dalam provinsi (AKDP) dan antarkota luar provinsi (AKAP) tidak lagi masuk terminal Rajapolah sejak beberapa tahun lalu.
Baca Juga:PKL di Kabupaten Tasikmalaya Akan Dijadikan Objek WisataSentra Kerajinan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya Sepi, Pengusaha Mulai Banting Setir Jualan Online
“Udah lama. Sejak bus gak masuk sini,” ujar Yayat (50), tukang ojek yang biasa mangkal di sana.
Kini, terminal Rajapolah hanya menjadi tempat transit angkutan pedesaan dan parkir kendaraan pribadi.
Yayat mengungkapkan bahwa sepinya terminal Rajapolah disebabkan oleh akses jalannya yang kecil sehingga menyulitkan lalu lintas kendaraan besar seperti bus.
Selain itu, para penumpang bus biasanya lebih memilih naik dari agen daripada menunggu di terminal. “Kan agennya di depan,” katanya.
Sementara itu, kantor pengelola terminal kini dijadikan sebagai tempat pembayaran pajak kendaraan bermotor atau samsat oleh Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Kabupaten Tasikmalaya.
“Kantor yang sebelah sana dipake pajak motor, kendaraan itu. Samsat,” kata Yayat.
Sepinya terminal yang berdekatan dengan Pasar Rajapolah tersebut sangat berpengaruh terhadap pendapatan para pedagang serta angkutan umum seperti ojek dan angkutan pedesaan yang biasa membawa penumpang yang keluar masuk terminal.
Baca Juga:Relokasi Pasar Singaparna Tasikmalaya Masih Abu-AbuDongkrak Pengunjung, Pemerintah Desa Padakembang Tasikmalaya Akan Bangun Jalan ke Objek Wisata Curug Citiis
“Pengaruh besar lah buat sekarang-sekarang mah. Kalau ada yang berhenti di sini kan otomatis yang jualan agak rame, yang ngojek ya lumayan,” tuturnya.
“Semoga difungsikan lagi. Bis-bis bisa masuk lagi. Berpengaruh sama ojek soalnya. Biasanya kan muatan berhenti di sini,” ujar Yayat berharap. (*)
Baca berita dan artikel radartasik.id lainnya di Google News