“Tidak juga, jadi begini di SK itu ada beberapa cabang ya. Ketika yang juara 1 dibina lagi dan jika terdapat kendala seperti teknis hingga kesehatan, bisa saja yang dikirim ke Jabar itu juara dua. Sehingga tidak serta-merta yang juara 1, rata-rata dari Tilawah. Mereka dibina lagi,” sambung Herdi.
Terpisah, Asep Dudi, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) saat dikonfirmasi soal total anggaran kompetisi MTQ 2024 itu tidak banyak berkomentar.
Ia menyerahkan sepenuhnya soal transparansi kegiatan kepada PPTK MTQ, Herdiana.
Baca Juga:Soal Penyelesaian Honorer, Pemkot Tasikmalaya Tunggu Keputusan Kemenpan-RBLogistik Pemilu di Kota Tasikmalaya Mulai Didistribusikan, 3 Kecamatan Terima Lebih Dulu
AHM Luncurkan Skutik Premium Fashionable New Honda Stylo 160, Ini Keunggulan dan Spesifikasinya
“Ya. Coba ke pak Herdi, beliau PPTK MTQ,” singkatnya.
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Dede Muharam mendukung penuh penyelenggaraan kompetisi tersebut.
Menurutnya, event itu bukan sekadar lomba melainkan pengembangan potensi MTQ di masyarakat.
âJadi motivasi juga untuk masyarakat mengasah kemampuannya,â tuturnya.
âLebih banyak lebih bagus,â ucapnya.
Apalagi lomba MTQ ini syarat menjaga nilai-nilai keagamaan di Kota Tasikmalaya. Supaya regenerasinya terus berjalan, di antaranya kelestarian tahfidz-tahfidz muda berkualitas.
âBayangkan di setiap Kelurahan ada 100 orang tahfidz muda, berarti se-Kota Tasik minimal ada 6.900 orang,â tuturnya. (m12h/rga/mg3)