TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sekelompok aktivis mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Jaga Demokrasiu Priangan Timur melakukan aksi di persimpangan tugu Asmaul Husna Kota Tasikmalaya, Sabtu (10/2/2024). Mereka melempari foto dan menyuarakan pemakzulan Joko Widodo sebagai Presiden.
Sesaat setelah hujan reda pada menjelang sore, para mahasiswa itu berdatangan ke lokasi aksi. Mereka membawa bendera hitam bertuliskan #Reformasi Dikorupsi sebagai ungkapan protes.
Sebagaimana aksi pada umumnya, para aktivis itu pun melakukan orasi-orasi di tengah lalu lalang pengendara yang melintas. Mereka menyuarakan pemakzulan Presiden Joko Widodo yang sudah melakukan praktik kotor politik.
Dalam aksi tersebut para mahasiswa pun melakukan pelemparan terhadap foto Presiden Joko Widodo. Hal itu sebagai simbolis perlawanan mereka terhadap orang nomor satu di Republik Indonesia itu.
Baca Juga:100 Pelaku Usaha Dilatih BDC Kota Tasikmalaya Untuk Memahami Teori Bisnis dan Akselerasi Program PemerintahSiapkan 4.200 Saksi Untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Caleg PDI Perjuangan di Kota Tasikmalaya
Menutup aksi tersebut, para aktivis membacakan maklumat yang berisi beberapa tuntutan. Yakni pemakzulan Presiden Joko Wiudodo, menuntut mundur seluruh menteri, boikot partai politik yang tidak mendukung pemakzulan Jokowi, pecat Hasyim Anwar dari Mahkamah Konstitusi, mendesak DPR mengaktifkan hak angket dan hak interplasida menyerukan protes di berbagai daerah sampai Jokowi dimakzulkan.
Korlap aksi Rendi Rizki Sutrisna menyampaikan maklumat tersebut bukan dibuat bukan tanpa alasan. Menurut dia dan rekan-rekannya Joko Widodo telah melakukan kecurangan dalam Pemilu 2024 ini. “Akan berpotensi menjadi kejahatan terbesar terhadap demokrasi,” katanya.
Jokowi juga dinilai sudah gagal menjalankan pemerintahan yang inkonstitusional. Bahkan Pemilu pun dibajak hanya untuk memenuhi syahwat politiknya dengan memainkan Mahkamah Konstitusi agar Gibran bisa masuk Cawapres. “Merupakan dosa besar yang harus ditanggung pemerintahan saat ini,” ucapnya.
Maka dari itu para aktivis tersebut menuntut juga agar DPR RI agar mengusulkan pemberhentian Jokowi sebagai Presiden kepada MPR. Tentunya hal itu harus ditindaklanjuti oleh MPR sampai pemakzulan terealisasi.(*)
Kunjungi juga Radartasik.id di Google News dan Tiktok