TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Para pelaku usaha secara praktik memang menerapkan teori berbisnis, termasuk UMKM. Namun wawasan birokrasi pun diperlukan agar mampu kolaborasi dengan pemerintah.
Sebagaimana diketahui, baik perdagangan barang atau jasa konsepnya permodalan, produksi, pemasaran sampai pengembangan usaha. Namun akan lebih maksimal jika pelaku usaha mampu menangkap peluang dari program dan kebijakan pemerintah.
Seperti halnya yang diterapkan Bussines Development Center (BDC) Amanah Sukapura yang membina Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) untuk merintis usaha. Salah satunya melalui seminar KSM di aula Sekretariat DPRD Kota Tasikmalaya, Sabtu (10/2/2024).
Baca Juga:Siapkan 4.200 Saksi Untuk Kawal Suara Ganjar-Mahfud dan Caleg PDI Perjuangan di Kota TasikmalayaKota Tasikmalaya Dapat Bantuan Mobil Jelang Pemungutan Suara Pemilu 2024
Ketua BDC Amanah Sukapura Benk Haryono mengatakan tahun ini pihaknya mulai membina 100 orang baru. Mereka kelompokan menjadi sekitar 22 KSM yang tersebar di 10 Kecamatan. “Karena yang lama sudah graduasi atau naik kelas,” ungkapnya.
Melalui pelatihan tersebut, pihaknya memberikan teori usaha kepada para KSM. Karena praktik usaha bisa lebih cepat berkembang ketika memahami teori. “Jadi secara kali ini kita berikan pembinaan secara teori,” tuturnya.
Teori yang disampaikan, di antaranya mengenai pemahaman birokrasi. Supaya KSM-KSM bisa mengambil peluang dari program atau pun kebijakan dari pemerintah. “Supaya mereka bisa kolaborasi atau menyampaikan harapannya kepada pemerintah,” ucapnya.
Maka dari itu pihaknya juga mengundang Dinas KUMKM Perindag dan juga anggota DPRD dalam seminar tersebut. Supaya mereka bisa melihat potensi-potensi yang bisa diberdayakan.
Menurut Benk, UMKM di Kota Tasikmalaya merupakan salah satu potensi pendukung pariwisata. Karena wisatawan yang datang tentunya tidak akan mau sekadar datang. “Mereka ingin menikmati jajanan di Tasikmalaya, ingin membawa oleh-oleh produk khas Tasikmalaya juga,” tuturnya.
Bahkan, tidak sedikit menurutnya orang dari luar daerah datang ke Kota Tasikmalaya karena produk-produk UMKM. Salah satunya sektor kuliner yang saat ini cukup menjadi andalan. “Buktinya dikenal sebagai Kota Kuliner juga, makanya pemerintah harus bisa memperhatikan dan memberdayakan UMKM,” terangnya.(*)