Akhir Januari 2024, Fatturachman pun mengalami depresi. Di samping tudingan-tudingan negatif, keuanggan WO pun semakin kacau karena dia harus mengembalikan uang kepada banyak klien yang mundur serentak. ”Sebagian sudah dikembalikan uangnya kepada klien,” terangnya.
Menurut Andi, memang masih ada sekitar 20 klien yang pengembalian uangnya masih belum tuntas, sementara bisnis kliennya sudah hancur. ”Totalnya sekitar Rp 300 juta,” katanya.
Kendati demikian, lanjut Andi, Fatturachman tidak pernah ada niatan untuk kabur atau menipu. Bahkan beberapa waktu lalu dia sudah mengumpulkan beberapa klien sebagai bentuk komitmen. ”Dengan klien juga sudah berkumpul bikin perjanjian,” katanya.
Baca Juga:Ada 5 Poin, Para Pimpinan Perguruan Tinggi di Tasikmalaya Deklarasikan Pemilu Aman dan DamaiDeklarasi Pemilu Damai Unsil Tasikmalaya Dibumbui Orasi Mahasiswa
Soal tuduhan uang dipakai judi slot pun, menurut dia, juga salah satu fitnah. Karena dia yakin informasi yang beredar tersebut hanya karena didasari mulut ke mulut. ”Apa ada yang pernah melihat yang bersangkutan main slot? Kalau game online Mobile Legend memang dia senang itu,” jelasnya.
Pada prinsipnya, Andi meminta agar publik tidak lagi menuduh kliennya sembarangan. Karena masalah utang piutang pun sudah ada perjanjian dengan para klien. (*)
Kunjungi juga Radartasik.id di Google News dan Tiktok