TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – DPRD Kota Tasikmalaya meminta RSUD dr Soekardjo terlena dengan komitmen pengembalian piutang dari Pemkab Tasikmalaya. Pasalnya, persoalan keuangan di fasilitas kesehatan tersebut bukan hanya soal piutang saja.
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Mamat Rahmat mengaku bersyukur soal piutang RSUD dari Pemkab Tasikmalaya sudah ada komitmen yang lebih baik. Sehingga keuangan RSUD tidak keteteran untuk melayani pasien. “Alhamdulillah sekarang sudah ada pembayaran kan, meskipun baru sebagian,” ujarnya.
Pihaknya berharap komitmen tersebut terus dilaksanakan oleh Pemkab Tasikmalaya. Tanpa lagi harus ada surat penolakan pelayanan dari RSUD untuk Jamkesda. “Karena kalau sampai terjadi yang jadi kobran itu masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga:5 Tersangka Kasus Proyek Jalan di Tasikmalaya Menunggu Sidang di Pengadilan Negeri BandungBPJS Kesehatan Beda dengan Jamkesda, 21% Warga Kabupaten Tasikmalaya Belum Terdaftar JKN
Di sisi lain, RSUD juga jangan terlalu senang dengan cicilan pembayaran itu. Karena persoalan keuangan di RSUD bukan hanya dari faktor piutang saja. “Manajemennya juga harus terus dibenahi, karena itu akan berdampak pada keuangan,” tuturnya.
Muara dari sehatnya keuangan RSUD tentunya bukan soal keuntungan atau hal materi lainnya. Namun lebih kepada pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat yang berobat. “Karena misi utamanya kan memberikan pelayanan,” terangnya.
Wakil ketua Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya Ahmad Juanedi Sakan menambahkan ancaman pemutusan kerja sama RSUD dengan Jamkesda Kabupaten merupakan kesepakatan antara DPRD dan Pemkot. Pihaknya bersyukur langkah tersebut bisa membuat Pemkab membayar cicilan piutangnya.
“Bukan berarti tidak peduli terhadap pasien Jamkesda, tapi kalau keuangan rumah sakit jelek kan efeknya ke pelayanan,” ujarnya.
Di sisi lain, Junaedi juga sepakat bahwa persoalan keuangan di RSUD bukan sebatas piutang saja. Namun juga manajemen yang perlu terus dibenahi karena berdampak pada keuangan. “Dari mulai SIM RS dan sistem manajemen lainnya,” terangnya.
Karena pihaknya masih mendengar beberapa kendala dari alur keuangan di rumah sakit. Hal itu harus diperbaiki agar pelayanan kepada pasien ke depannya bisa lebih baik. “Seperti kemarin-kemarin informasinya ada pembayaran yang terlambat masuk kas rumah sakitnya,” imbuhnya.(*)