PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – Hipmi Kabupaten Pangandaran mendukung pembentukan Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD). Pembentukan BPPD untuk mendongkrak pariwisata.
Ketua Hipmi Kabupaten Pangandaran Shenna Rizkantya mengatakan, kunjungan wisatawan saat weekday dirasakan kurang begitu ramai.
Sepinya wisatawan karena berbagai faktor, salah satunya kurangnya event dan kepentingan wisatawan untuk berlibur saat weekday.
Baca Juga:Penyaluran Bantuan Sembako di Pangandaran Diduga Disalahgunakan Caleg, Jadi Temuan Bawaslu4 Naskah Kuno di Pangandaran Diajukan Menjadi Warisan Budaya
“Kan orang ke Pangandaran itu ada dua kepentingan, untuk berlibur ataupun melakukan kunjungan kerja (kunker). Sementara untuk liburan study tour belum begitu masif,” ungkapnya, Kamis 1 Februari 2024.
Saat ini, study tour masih ramai dengan tujuan Jakarta, Jogja dan Bandung. Karenanya Pangandaran membutuhkan kalender event untuk memicu wisatawan masuk. “Artinya event yang diselenggarakan weekday bisa memicu wisatawan masuk,” katanya.
Dirinya mendorong Pemkab Pangandaran menindaklanjuti pembentukan Badan Promosi Pariwisata Daerah.
“BPPD (Badan Promosi Pariwisata Daerah) ini nantinya yang mengelola destinasi manajemen. Karena kelemahan kita itu memang di promosi dan manajemen destinasi,” ucapnya.
Badan Promosi Pariwisata Penting
Ia mengatakan semuanya bisa kolaborasi antara sektor pemerintah dan organisasi pariwisata, seperti PHRI, ASITA, IHGMA, Hipmi dan stakeholder lain.
“Jadi kami meminta segera pembentukan BPPD, corong informasinya kita jelas melalui mana mananya,” ucapnya.
Mengingat potensi pariwisata Kabupaten Pangandaran banyak, kata Shenna, cukup luar biasa apabila bisa dioptimalkan dengan baik.
“Terkait solusi, kita bisa melakukan beberapa cara untuk mengoptimalkan kunjungan wisatawan di weekday,” terangnya.
Baca Juga:Duh! Sampah Kiriman Kembali Serbu Pantai Pangandaran, dari Batang Kayu Sampai PlastikStasiun Banjar Jadi Pemberhentian Akhir KA Pangandaran, Pemkot Harus Tangkap Peluang
Shenna mengatakan, untuk menarik kunjungan bisa dengan memulai penawaran segmen MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) kepada corporate, dan instansi.
Ada optimalisasi penyelenggaraan event dan membuat penawaran harga yang lebih kompetitif, seperti diskon atau program bundling. (*)