Kalak BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, menerangkan pihaknya menurunkan semua pompa yang dimiliki untuk menyedot air yang merendam rumah sakit.
“Kita kerahkan semua pompa air untuk penyedotan, yang dari Damkar (pemadam kebakaran) dengan kapasitas sangat tinggi kita angkut ke RSUD. Ada tiga pompa kecil yang kita gunakan juga, agar ada proses percepatan dalam penanganan air rendaman di RSUD,” jelasnya.
Ucu juga membenarkan bahwa RSUD dr Soekardjo jadi lokasi yang kerap terendam air kala hujan deras melanda.
Baca Juga:Persiapan Penerapan Sistem Layanan Rujukan Terpadu di Kota Tasikmalaya DikebutBatas Wilayah Ciamis dan Kuningan Tak Berubah, Bagian Pemerintahan Tepis Isu SPPT Tertukar
“Dari beberapa pengalaman yang sudah kita lakukan penanganannya, RSUD setiap hujan besar dengan intensitas yang sangat lebat pasti terendam, berarti ada sesuatu di sini,” ungkapnya.
Ketinggian banjir semula setinggi betis orang dewasa pada jam 4 sore. Setelah menunggu hujan reda, pada jam 6 sore air mulai surut.
“Tidak terlalu tinggi seperti beberapa waktu lalu, hanya sekitar 10 sentimeter sampai 15 sentimeter. Beda dengan beberapa ruas jalan yang selalu mencapai 50 sentimeter. Tapi tampaknya RSUD tidak terlalu parah dibanding pada waktu kejadian yang lalu,” lanjut Ucu. (Ayu Sabrina B)
Baca berita dan artikel lainnya di google news