TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Wirausahawan sukses tentunya merintis usahanya dengan proses yang tidak singkat dan penuh ketekunan. Semakin cepat memulai, tentunya akan lebih cepat juga peluang bagi usahanya untuk berkembang.
Seperti halnya yang dilakukan oleh si kembar Dzaky Muhammad Abdullah Rahim dan Naufal Muhammad Abdullah Rahim. Mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) sekaligus owner dari Buagrchill yang kini omsetnya tembus Rp 100 juta dalam sebulan.
Mereka membagikan pengalamannya merintis usahanya dalam acara Tasikmalaya Leader Club (TLC) di Studio Radar TV, Jumat (26/1/2024). Di mana uang yang mereka gunakan sebagai modal awal mereka hanya senilai Rp 200 ribu saja.
Baca Juga:Belum Sebulan, Kasus Demam Berdarah Sudah 40 di Kota TasikmalayaPasien Klinik Alifa Tak Dapat Tembusan Surat Kemenkes, Padahal yang Melapor
Dzaky menyampaikan keinginan mereka untuk berwirausaha sudah muncul sejak sekolah. Meskipun orang tua mereka merupakan pegawai BUMN yang secara ekonomi cukup mapan, si kembar ini tidak gengsi jualan. “Ngambil sekarung dari grosiran, jualan di kelas,” ucapnya.
Pasalnya saat usia 17 tahun, mereka menyadari usia tersebut sudah bukan lagi anak-anak. Hal itu ditafsirkan bahwa mereka sudah bisa menghasilkan uang sendiri. “Masa masih minta sama orang tua kan,” tuturnya.
Hasil dari jualannya di sekolah pun membuat mereka semakin menyadari bahwa berjualan itu hasilnya lumayan. Mereka pun semakin serius menggeluti wirausaha dengan membuat produk sendiri dan tentunya harus berbeda dengan yang lain.
Mengamati jajanan tren yang saat itu sedang tren yakni es kepal milo dan jajanan pisang, mereka mendapat sebuah ide. Yakni mengkolaborasikan kedua jajanan itu dengan menambahkanya roti. “Biasanya kan burger itu daging atau yang asin-asin, ini kan burgernya manis,” ucapnya.
Mereka pun mengunggahnya di tiktok sampai videonya viral dengan jutaan penonton. Secara otomatis, produk burger tersebut pun banyak dikenal masyarakat khususnya pengguna media sosial.
Si kembar ini juga menyebutkan bahwa modal awalnya memang Rp 200 ribu. Karena terdidik kreatif, banyak hal teknis yang dikerjakan sendiri dengan memanfaatkan perlengkapan yang ada. “Bikin packaging, goody bag karena bisa jadi bikin sendiri,” terangnya.