RADARTASIK.ID – Dalam langkah yang mengejutkan di komunitas K-pop, kembalinya Ahyeon ke BabyMonster telah menimbulkan pertanyaan serius tentang keadilan dan konsistensi di industri ini.
Kembalinya Ahyeon ke BabyMonster bukan sekadar perubahan daftar nama. Itu adalah peristiwa signifikan yang mengundang pemeriksaan lebih mendalam terhadap preseden yang ditetapkan oleh agensi K-pop dalam menghadapi kontroversi yang melibatkan para artisnya.
Kembalinya Ahyeon ke BabyMonster awalnya dikaitkan dengan alasan kesehatan. Namun orang yang mengetahui situasinya menyadari bahwa ini berasal dari sebuah kontroversi—penggunaannya terhadap kata-kata kasar rasial selama pertunjukan.
Baca Juga:Jung Cheol Min, Produser Apartment 404 Ungkap Kisah di Balik Pemilihan Pemain, Jennie BlackpinkBamBam GOT7 Minta Maaf atas Pembatalan Tur, ABYSS COMPANY Buat Pengumuman Menyedihkan
Ketidaksetaraan perlakuan ini semakin mencolok ketika dilihat di dalam YG Entertainment itu sendiri.
Ambil contoh B.I dari IKON, misalnya. Dia meninggalkan grup dengan alasan kesehatan, yang secara luas dipahami berkaitan dengan kontroversi penggunaan zat.
Hal itu menimbulkan pertanyaan tentang kriteria yang digunakan untuk keputusan semacam itu. Misalnya, eksklusi Yurina dari Kep1er, meskipun ada permintaan populer setelah eliminasi dari Girl’s Planet 999, sangat bertentangan dengan situasi Ahyeon.
Semua ini mengarah pada diskusi lebih luas tentang pendekatan YG Entertainment dalam mengelola grupnya. Perusahaan ini mendapat kritik atas penanganannya terhadap berbagai situasi, termasuk cara mengelola karier grup seperti IKON dan Blackpink.