TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Masyarakat harus bisa menerima kondisi infrastruktur pasar yang saat ini rusak dan alakadarnya baik dalam hal kondisi bangunan maupun jalan. Pasalnya pemerintah tidak memiliki alokasi anggaran untuk perbaikan atau revitalisasi pasar.
Kondisi beberapa pasar di Kota Tasikmalaya sudah mengalami kerusakan dari mulai bangunan dan jalan. Seperti halnya di Pasar Cikurubuk yang merupakan pasar induk terbesar di Priangan Timur.
Pantauan Radar, sebagian jalan di lingkungan pasar kondisinya sudah rusak. Apalagi ketika hujan turun, beberapa area terdapat genangan-genangan air khususnya di titik-titik jalan berlubang.
Baca Juga:Retribusi Sampah di Tasikmalaya Tidak Akan Optimal Kalau Kebocoran Tidak DiperbaikiGuru SD Viral Tak Penuhi Panggilan, Bawaslu Kota Tasikmalaya Tetap Keluarkan Rekomendasi Untuk KASN
Salah seorang pengunjung, Dita (29) mengatakan bahwa kondisi jalan di pasar tersebut sudah seharusnya diperbaiki. Karena menciptakan rasa tidak nyaman bahkan enggan bagi warga. “Ya enggak nyaman apalagi pas hujan, bikin becek,” ujar warga Tawang itu.
Di era persaingan yang ketat dengan pasar modern, seharusnya pemerintah bisa pro terhadap pasar tradisional. Supaya animo masyarakat tetap tinggi untuk belanja ke pasar tradisional. “Kalau dibiarkan, ya pasti beralih ke supermarket,” terangnya.
Bukan hanya infrastruktur jalan yang rusak, bangunan blok A yang terbakar tahun 2015 silam pun belum pernah ada perbaikan. Pada akhirnya para pedagang sendiri yang harus mengeluarkan biaya sendiri lapaknya bisa tetap dipakai.
Terpisah, Kepala Dinas KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya Apep Yosa Firmansyah mengatakan bahwa pihaknya mengakui kondisi sejumlah pasar memang membutuhkan perbaikan. Namun dana yang dibutuhkan cukup besar sehingga kemampuan keuangan daerah kurang memadai. “Setiap tahun kita mengajukan baik ke Provinsi maupun pusat,” katanya.
Untuk tahun ini pihaknya mengajukan bantuan revitalisasi untuk 6 pasar di Kota Tasikmalaya, termasuk Cikurubuk. Total dana yang diminta yakni mencapai Rp 30 miliar. “Kita minta untuk satu pasar itu Rp 5 miliar,” terangnya.
Kendati demikian, sejauh ini pengajuan yang dilakukan belum mendapat sinyal positif baik dari dinas provinsi maupun kementerian. Sehingga lagi-lagi warga perbaikan pasar belum bisa terealisasi di tahun 2024 ini. “Kalau kita lihat, tahun ini masih belum ada (alokasi anggaran revitalisasi pasar),” imbuhnya.(*)