Sebab, ketika sudah keluar BIG, pihaknya untuk cocokkan di lapangan dalam melihat perbatasan yang di darat Kabupaten Ciamis pada kabupaten/kota lain.
“Kita dicocokkan dulu, ketika ada yang beda kita akan turun ke bawah. Sebab ketika beda akan mempengaruhi luas wilayah Kabupaten Ciamis,” ujarnya.
Apalagi peta perbatasan yang di darat, karena lebih perlu diamati yang masuk perbatasan dengan desa beda wilayah.
Baca Juga:Yatimpreneur bersama Bebelac dan Alfamart Salurkan 960 Paket Pendidikan AnakCheka Minta Persoalan Trotoar Dilaporkan ke Tim Gerak Cepat
Misalnya Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Majalengka ada yang perbatasan seperti di kebun atau sawah.
“Di sinilah ada kesulitan pembatasan wilayah ketika dibatasi dengan kebun atau sawah. Karena hanya mengandalkan garis maya yang terlihat hanya di komputer, seperti di Kecamatan Panumbangan dan Kecamatan Penawangan yang berbatasan langsung dengan kabupaten lainnya,”katanya.
Berbeda dengan perbatasan Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten/Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Cilacap. Dengan tidak ada persoalan karena sudah ada batas alam yaitu Sungai Citanduy.
“Apapun terjadi, Sungai Citanduy batas tengahnya Kabupaten Ciamis dengan Kota/Kabupaten Tasikmalaya dan Cilacap,” ujarnya.
Sedangkan Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten Kuningan ada juga sungai Cijolang. Selanjutnya juga Kabupaten Ciamis ada batas jalan dan Sungai Citatah, dengan Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar.
“Dengan begitu adanya batas desa-desa di Kabupaten Ciamis dengan Kabupaten/Kota lainnya, untuk mengetahui batas administrasi pemerintahan sesuai luas wilayahnya masing-masing,”katanya. (Fatkhur Rizqi)
Baca berita dan artikel lainnya di google news