Tentang kemungkinan renovasi trotoar di sejumlah titik di Kota Tasikmalaya, Cheka mengatakan akan kembali menghitung kemampuan keuangan belanja daerah.
“Memang memungkinkan, nanti kita lihat ketersediaan anggarannya. Karena ada sebuah barrier of cycles segala macam itu kan, pasti ini konsennya nanti ketersediaan anggaran ada atau tidak gitu walaupun pasti ada kurang lebihnya,” tutur Cheka.
Untuk sementara, Cheka akan mengandalkan tim GC yang nantinya akan terintegrais dalam bentuk aplikasi, agar bisa memberikan pelayanan secepat namanya.
Baca Juga:Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Sarankan Alun-Alun Dadaha Segera DibukaCheka Ingin Kota Tasikmalaya Bisa Meniru Silicon Valley
“Masyarakat itu bisa melaporkan melalui GC. Aplikasi kita siapkan dulu infrastrukturnya, aplikasinya sudah sedang dicreate mudah-mudahan itu bisa,” pungkasnya.
Berdasarkan temuan Radar, sejumlah trotoar yang tidak layak pijak itu, di antaranya berlokasi di Jalan Sutisna Senjaya (Sutsen) Nomor 41, Tawang.
Kemudian juga di trotoar persis di depan Kantor Lembaga Pemasyarakatan Klas II B Tasikmalaya, yang justru terparkir motor setiap harinya.
Di tambah lagi trotoar di kawasan Alun-alun Tasikmalaya yang rusak, terlalu tinggi, bahkan dipenuhi pedagang.
Beberapa trotoar di Kota Tasikmalaya memang telah lama dibiarkan rusak, dan tidak pernah tampak proyek pembangunan atau renovasi tempat pejalan kaki tersebut. (Ayu Sabrina B)
Baca berita dan artikel lainnya di google news