TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Trotoar yang nyaman dan aman bagi pejalan kaki belum tersebar merata di semua jalan raya Kota Tasikmalaya.
Kebanyakan pejalan kaki masih harus melalui rintangan, mulai dari trotoar yang berlubang, terhalang tiang listrik, hingga harus berbagi ruang dengan pedagang dan kendaraan di atas trotoar.
Idealnya, trotoar rata, ada ubin pemandu, pencahayaan, kamera pengawas atau petugas, dan terintegrasi transportasi umum.
Baca Juga:Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Sarankan Alun-Alun Dadaha Segera DibukaCheka Ingin Kota Tasikmalaya Bisa Meniru Silicon Valley
Namun, ini hanya di pusat kota seperti Jakarta. Di pinggiran seperti Kota Tasikmalaya, trotoar merana.
Saat dimintai data soal kelaikan trotoar, dari Sekretaris hingga Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya enggan buka suara.
Mereka bahkan saling lempar hak jawab yang diberikan oleh Radar.
“Laik sepanjang masih bisa dilalui secara aman,” ujar Toni Antoni. Sekretaris Dinas PUTR kepada (17/1).
Sementara itu, Hendra Budiman sebagai kepala dinas justru melimpahkan hak jawab pada Toni, yang juga enggan banyak berkomentar apalagi memaparkan data kelaikan trotoar.
Terpisah, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Cheka Virgowansyah, juga diakui belum menerima laporan soal sejumlah trotoar yang tidak layak pijak.
Ia kemudian memperkenalkan tim Gerak Cepat (GC), mirip Jabar Quick Response besutan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
“Saya tidak termonitor semua ya, tapi yang jelas kalau seandainya ada yang begitu segala kekurangan, laporkan. Sehingga kita bisa setidaknya ada tindaklanjut itu bagian yang perlu dilaporkan itu juga ke GC,” kata Cheka kepada Radar saat ditemui di sela kegiatan.
Baca Juga:Pj Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah Akui Katasik Belum Dilengkapi Sarana PenunjangGali Potensi Pendapatan Daerah, Pemkot Tasikmalaya Masih Cari Solusi
Dengan adanya GC, Cheka harap masyarakat bisa jadia ‘mata dan telinga’ untuk pemerintah kota mengawasi fasilitas publik.
“Nantinya penting untuk pejalan kaki dapat akses, kita harus diberitahu agar kita juga bisa tindak lanjuti. Karena mata telinga kita kan juga terbatas, kami berharap masyarakat bisa membantu,” ucapnya.