Seperti bahan setengah jadi yaitu mie dan lain-lain. Lalu ada juga yang sudah jadi seperti krupuk goreng, acin atau ayam cincang, bawang goreng dan lainnya.
“Saya terus menekankan kepada pekerja setiap mau tutup jangan sampai ada bahan makanan yang tersisa banyak. Apalagi seperti acin atau ayam cincang sebagai topping jangan sampaiacin di suhu ruang terlalu lama untuk menjaga kehigienisannya,” katanya.
Bahan lainnya, kalau dari supplier seperti cabai biasanya datang langsung disortir terlebih dahulu, karena tidak semuanya segar. Lalu habis itu dibersihkan kembali dengan perendaman air garam.
Baca Juga:Coming Soon! Bintang Pelajar 2024 Persembahan Radar Tasikmalaya Group Segera Hadir di Kota TasikmalayaAwali tahun 2024, 26 Pasangan di Bawah Umur Ajukan Dispensasi Kawin ke Pengadilan Agama Ciamis
“Kalau barang dari supplier kita ada pemisahan terlebih dahulu untuk memilih yang segar saja,” ujarnya.
Manajemen, kata dia, terus menekankan dalam proses pelayanan memberikan makan dan minum kepada konsumen harus sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP) berlaku.
Itu dimulai hal-hal terkecil bahan makanan atau minuman tidak boleh terlalu lama di luar ruangan, yang menyajikan makanan pun harus menggunakan sarung tangan plastik, pelindung kepala, dan masker.
“Kalau pun sedang lowong konsumen, kita selalu tutup bahan makanan tersebut dengan kertas minyak agar mencegah debu atau lalat menempel. Apalagi di sini open kitchen sehingga rentan ada lalat, sehingga kita pun juga sudah pasang lem lalat,” katanya. (Fatkhur Rizqi)
Baca berita dan artikel lainnya di google news