Capaian realisasi periode ini (89,49%) lebih rendah dibandingkan dengan nilai capaian Belanja TKD nasional sebesar 91,8%.
Realisasi program Pembiayaan Ultra Mikro s.d. 30 November 2023 mencapai Rp247,73 miliar, disalurkan kepada 61.354 debitur melalui beberapa Lembaga Penyalur.
Kinerja APBD sampai dengan 30 November 2023 meliputi Pendapatan 12,1 triliun (92% dari Pagu) terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp1,408 triliun dengan kontribusi mencapai 11,6%, Pendapatan Perimbangan Pemerintah Pusat Rp9,02 triliun dengan kontribusi 74,3 % dan Pendapatan lainnya Rp1,71 triliun dengan kontribusi 14,1%. Dari sini tergambar bahwa porsi terbesar pedapatan untuk mendanai operasional pemeritah daerah 74,3 % berasal dari Dana Perimbangan Pemerintah Pusat.
Baca Juga:Arkeolog Temukan Kota yang Hilang di Hutan Amazon Ekuador, Permukiman Sekitar 2.000 Tahun LaluMengawali 2024, Tampilan Honda Vario 160 Lebih Segar dan Sporty, Ini Daftar Harganya
Dari sisi belanja mencapai Rp11,9 triliun (86,66% dari Pagu) jika dibandingkan dengan nilai capaian Belanja APBD secara nasional yaitu sebesar 72,64%, maka capaian realisasi belanja APBD periode ini masih lebih baik (86,88%).
Itu terdiri dari Belanja Pegawai Rp4,98 triliun (kontribusi 41,8%), Belanja Barang dan Jasa Rp3,11 triliun (kontribusi 26,1%), Belanja Modal Rp1,32 triliun (kontribusi 11,1%) dan Belanja lainnya Rp2,49 triliun (kontribusi 20,9%). (rls)
Baca berita Radartasik.id lainnya di Google News atau saluran WhatsApp.