TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Forum Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jawa Barat Ato Rinanto menyoroti viralnya skenario konten pernikahan 1 laki-laki dan 2 perempuan di Tasikmalaya. Masalahnya, kontern tersebut merupakan bagian dari program sekolah yang seharusnya mengedepankan nilai edukasi.
Ketua Forum KPAI Jawa Barat Ato Rinanto menyesalkan soal kejadian yang viral tersebut. Di mana sekolah melakukan praktik pernikahan, apalagi dengan skenario 1 laki-laki dengan 2 perempuan. “Kita menyesalkan hal itu sampai terjadi di lingkungan sekolah,” ujarnya kepada Radartasik.id, Selasa (9/1/2024).
Apalagi jika melihat SMK Duta Pratama Indonesia (DPI) lebih konsen di bidang pendidikan kesehatan. Menurutnya terlalu jauh korelasinya dengan praktik pernikahan. “Ibaratnya kalau tukang kayu ya jualannya kayu saja,” ucapnya.
Baca Juga:Jadi Gratis, Tapi Belum Terlihat Antusias Untuk Uji Kendaraan di Kota TasikmalayaJadi Duda dan Janda, 1.861 Rumah Tangga di Kota Tasikmalaya Berantakan
Pihaknya sepakat soal misi sekolah yang memberikan ruang kreativitas untuk pelajar. Namun tetap harus ada pengawasan supaya tidak nilai edukasinya yang dikedepankan. “Jangan sampai asal viral, sedangkan efeknya menjadi kurang baik,” tuturnya.
Pihaknya khawatir hal itu akan membentuk pemikiran anak untuk lebih akan memprioritaskan poapularitas dalam berkarya. Sedangkan nilai-nilai positifnya dikesampingkan. “Bahaya juga kalau hanya mengejar popularitas,” ujarnya.
Pasca terbukanya fakta pernikahan viral 1 laki-laku dan 2 perempuan tersebut yang merupakan praktek kegiatan di sekolah, warganet pun punya pandangan beragam. Seperti komentar-komentar pada akun tiktok Radartasik.id yang memaparkan fakta dibalik video viral tersebut.
Seperti halnya akun Yengki Sera 71 yang mempertanyakan tujuan dari praktek tersebut. Karena bagaimana pun, sekolah harus melaksanakan program sesuai kurikulum yang ada. “Kenapa ada praktek seperti ini,apakah ada di kurikulum nya??,” tanyanya.
Ada juga warganet yang tidak menduga ada praktek seperti itu di sekolah. Pasalnya dia seolah belum pernah menemukan pola pendidikan dengan metode tersebut. “Baru tahu sekolah jaman sekarang ada praktik nikah,” ujar akun Aida L Badriah.
Sebagaimana diketahui, publik dikejutkan dengan beredarnya video pernikahan seorang pria dengan 2 wanita sekaligus yang disebut berlokasi di Tasikmalaya. Faktanya hal itu merupakan konten dari program di SMK DPI.(*)