”Kemudian kami memutuskan untuk meminjamkannya pada musim panas, dan tidak ada yang datang, maka peluangnya sangat sedikit karena kami juga membuat janji dan perjanjian dengan pemain lain, dan ada konflik di posisi-posisi tersebut karena kompetisinya tinggi,” tutur Erik ten Hag.
Erik ten Hag juga mengecilkan anggapan bahwa para pemuda berbakat mungkin enggan datang ke Man United karena kesulitan yang dialami beberapa pemain di klub tersebut.
”Semuanya tergantung pada pemain dan kepercayaan diri yang Anda miliki. Kemampuan Anda. Saya bisa memberi tahu Anda satu hal, bahwa Premier League itu sulit, dan di Man United itu sulit untuk bermain di sini, karena di setiap tim lain lebih mudah bermain karena tekanannya lebih rendah,” jelas Erik ten Hag.
Baca Juga:Agen Kylian Mbappe Bantah Kesepakatan dengan Real Madrid, PSG Masih Berisiko Kehilangan Sang Bintang secara GratisDAM Komitmen Gencarkan Keselamatan Berkendara, Hindari Potensi Kecelakaan
”Itu (tekanan) sangat tinggi dan Anda harus menanggungnya. Namun jika Anda memiliki kepercayaan diri pada diri Anda sendiri, saya pikir ini adalah tantangan terbaik,” ujarnya.
”Ini (Man United) pasti adalah klub terbaik yang ingin Anda tuju, dan itu tergantung dari pemain ke pemain, juga tentang karakter. Kepribadian pemain,” paparnya.
Sebagai bagian dari perjanjian pinjaman, Eintracht Frankfurt diyakini membayar sebagian besar dari gaji Erik ten Hag sebesar 120.000 pound sterling (sekitar Rp 2,3 miliar) per minggu di Old Trafford. (*)
Sumber: Sports Mole
Baca berita Radartasik.id lainnya di Google News atau saluran WhatsApp.