TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Baru-baru ini viral video pernikahan seorang pria dengan 2 perempuan sekaligus yang disebutkan di Tasikmalaya. Setelah ditelusuri, ketiga mempelai tersebut masih berstatus pelajar di salah satu SMK di Tasikmalaya.
Video tersebut viral dan diunggah oleh banyak pengguna media sosial dari mulai facebook, instagram sampai dengan tiktok. Bagaimana tidak, pernikahan pria dengan 2 perempuan sekaligus terbilang langka dengan lokasi di Tasikmalaya, Jawa Barat pada Jumat 15 Desember 2023.
Dari dekorasi pelaminan, terlihat ada tiga nama yang menjadi mempelai yaitu Atmal, Helen dan Zahra. Di mana hal itu memperlihatkan bahwa nama-nama itu merupakan ketiga mempelai yang sedang menikah.
Baca Juga:DKKT Dapat Hibah Alat Seni Tradisional, Berkat Dorongan DewanJelang Hari Pencoblosan Pemilu 2024 Masyarakat Makin Pragmatis, KPU dan Bawaslu Apa Kabar?
Seperti halnya pada postingan pojoksatu.id yang turut mengunggah video prosesi akad nikah tersebut. Di mana tertulis keterangan seorang pria yang menggelar akad nikah langsung dengan dua wanita sekaligus.
Postingan itu pun mendapat perspektif yang beragam, terlihat dari komentar yang beragam dari warganet. Salah satunya @Ian yang menganggap sang mempelai pria punya sesuatu sampai bisa menikahi dua perempuan sekaligus. “Angkat aku jadi muridmu guru,” tulisnya.
Ada juga warganet yang menilai hal itu sebuah hal yanag sah-sah saja. Asalkan sang suami hari bisa bersikap adil untuk kedua istrinya. “yg penting mas nya sbgai suami bisa adil ke istri istrinya dlm lahir dan batin nya,” katanya.
Namun ada juga yang menyebutkan bahwa pernikahan tersebut tidaklah nyata. Di mana video tersebut hanya merupakan praktik pembelajaran dari sekolah seperti komentar dari Ajeng_SM. “Ini mah praktek nikah anak SMA,” tulisnya.
Setelah ditelusuri, faktanya video tersebut memang merupakan sebuah program pembelajaran praktek di sekolah yang ada di Tasikmalaya. Tepatnya yakni SMK Duta Pratama Indonesia (DPI).
Saat dikonfirmasi, Kepala SMK DPI Lasiman SAg MPd mengakui bahwa itu merupakan program pembelajaran tahunan di sekolahnya. Di mana para siswa melakukan praktik proses pernikahan lengkap dengan berbagai hal teknisnya. “Dari mulai bikin undangan, foto-foto (prawedding) dan pakai dekorasi,” ujarnya.