TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Sambil santai menikmati kopi dan makanan ringan, para pengunjung asyik bercengkerama di meja masing-masing di kedai kopi Veloce di Jalan Tarumanegara, Tawang, Kota Tasikmalaya.
Sesekali, perhatian mereka teralihkan untuk melirik dan menonton layar proyektor film yang dilengkapi pengeras suara di sudut kiri kedai kopi.
Layar proyektor itu menyiarkan secara langsung ajang debat ketiga calon presiden yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum pada Minggu (7/1/2024) malam.
Baca Juga:Ratusan Penumpang Padati Stasiun KAI Tasikmalaya, Imbas Tabrakan Kereta Api di CicalengkaKota Tasik Mau Perbanyak Event Biar Maju, Seniman Ini Beri Masukan yang Bikin Nyesek
Kafe dengan kapasitas lebih dari 50 orang yang terdiri dari area indoor dan outdoor, kian didatangi pengunjung saat proyektor dinyalakan untuk nonton bareng (nobar).
Sebelumnya, pemilik kedai memang sudah menyebar informasi nobar tersebut.
Nonton bareng debat capres ini, dikatakan Romi, penyelenggara nobar, dapat menunjukkan bahwa pemilih akan membuat keputusan dengan baik berdasarkan pertimbangan yang substansial dan berdasarkan tidak sekadar untuk membuka space bagi anak muda gaul tasik untuk sedikitnya melek terhadap politik.
“Sudah tiga kali kami menyelenggarakan nobar debat Capres dan Cawapres. Tujuan kami ingin sebagai anak muda, ingin berperan mendukung Indonesia mewujudkan demokrasi yang sesungguhnya,” ujar Romi.
“Momentum pilpres ini salah satunya. Harapan kami juga generasi muda tidak asal dalam memilih capres, tapi benar-benar ada analisis tentang paslon. Bukan karena ada intrik money politic yang mereka dapat, dan tentunya juga tentunya gagasan kandidat,” pungkasnya.
Tiga capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, saling berargumen dalam debat ketiga tersebut dengan tema, antara lain, terkait pertahanan dan keamanan diharapkan mampu mengungkap visi dan misi kandidat mengenai postur pertahanan yang akan dibangun dalam jangka waktu lima tahun ke depan.
Hal itu termasuk turunannya, yaitu modernisasi alat utama sistem persenjataan atau alutsista.
Anak muda yang berkumpul itu sepakat bahwa, transparansi dan akuntabilitas dalam proses modernisasi alutsista menjadi salah satu isu yang penting untuk didalami. Permasalahan tersebut masih menjadi pekerjaan rumah dalam reformasi pertahanan.(Ayu Sabrina B)