TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pembangunan Lorong Katasik di 10 kecamatan di Kota Tasikmalaya mendapat suntikan dana stimulan dari pemerintah. Masing-masing Rp 50 juta per titik.
Namun dana tersebut ternyata dirasa kurang. Sehingga pembangunan Katasik hanya rampung 50 persennya saja.
“Iya kami dapat 50 juta setiap kecamatan. Peruntukkannya beda-beda tergantung kebutuhan di lokasi,” kata Ade Maryamah, Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan Kecamatan Tawang.
Baca Juga:Politik Bukan Hanya Dunia Para Pria, Perempuan Juga Harus MelekKemenag: Pelunasan Biaya Haji 2024 Bisa Mulai Dicicil dari Sekarang
Jika dijumlahkan, Pemerintah Kota Tasikmalaya total menyuntikkan dana sebesar Rp 500 juta untuk 10 Lorong Katasik.
Berdasarkan pantaun Radar, 10 titik Katasik yang ada hampir memiliki tampilan serupa. Dihiasi mural di sepanjang lorong sempit sepanjang kurang dari 300 meter.
“Mural itu juga kan dari Disporabudpar, dan itu bukan hanya di Tawang tetapi Katasik di kecamatan lainnya,” tambah Ade.
Selain itu, penataan Lorong Katasik juga dilakukan secara swadaya oleh Dewan Katasik yang berjumlah 20 orang.
Mereka melakukannya tanpa honorarium. Dana Rp 50 juta yang diberikan pemkot tidak digunakan untuk itu lantaran prinsip pembangunan Katasik adalah membangkitkan jiwa swadaya masyarakat.
“Kalau misal kecamatan mengeluarkan (dana) sendiri, itu dari mana ya soalnya enggak ada. Kemarin itu, hanya sesuai dengan yang tercantum di RKA aja yang dibangunnya. 50 juta itu tidak termasuk membayar tenaga Dewan Katasik,” tandasnya.
Lantas, digunakan untuk apa saja dana Rp 50 juta per Lorong Katasik itu? Ade menjelaskan uang tersebut dibelanjakan oleh pihak kecamatan, untuk segala kebutuhan memoles Katasik.
Sehingga, Dewan Katasik hanya menerima stimulan yang tidak berbentuk uang.
Baca Juga:Kurang Ramai, Lorong Kawasan Tematik Tasikmalaya Hanya Dikunjungi PejabatManajemen Mall di Ciamis Tak Tahu SLF, Akibat Sosialisasi Pemerintah Tidak Masif?
Ia juga mengatakan, Lorong Katasik Kecamatan Tawang yang berada di Kampung Sindanggalih itu juga masih menumpang kepada warga untuk pembayaran listrik Wifi dan CCTV yang ada di sekitar kawasan.
“Semuanya (dana) sudah habis. Barang sudah diserahkan ke Dewan Katasik,” ucap Ade.
Pihak kecamatan, tidak bisa mengajukan dana khusus Katasik kepada Pemkot. Ade menuturkan, dana kelurahan dan CSR jadi alternatif untuk menyokong pembangunan Lorong Katasik.