TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pelaksanaan Pemilihan Legislatif ( Pileg) 2024 tinggal menghitung hari. Kurang lebih 40 harian lagi menjelang pencoblosan pada 14 Februari.
Tekanan mental dan target suara pun tidak bisa dibantahkan. Hal ini membuat para caleg sering tidak bisa tidur nyenyak. Sebab mereka harus memutarkan otak agar bisa diberi mandat oleh masyarakat.
Radar pun secara acak mencoba berbincang dengan beberapa caleg dari semua tingkatan mulai caleg DPR RI, Provinsi hingga Kota dan Kabupaten Tasikmalaya yang sudah memampang foto tersenyumnya di jalanan.
Baca Juga:Harga Cabai Jadi Fokus Pengendalian Inflasi Kota Tasikmalaya di Tahun 2024Caleg PKS Kabupaten Ciamis Dicoret dari DCT, Begini Kronologinya
Rata- rata dari mereka mengaku mengalami tekanan mental. Karena tidak ada strategi jitu untuk bisa menarik simpati masyarakat.
“Jujur saja masyarakat saat ini sudah sangat pragmatis. Ketika dibeberkan program kerja yang akan dilakukan mereka cenderung apatis,” ujar salah satu caleg laki-laki yang di balihonya tersebut sangat glowing.
Bahkan, kata dia, untuk sekadar menjelaskan program kerja dirinya harus siap merogoh kocek hanya sekadar sebagai transportasi.
“Padahal saya sudah investasi sosial di masyarakat lebih dari 5 tahun. Dengan sering menyalurkan bantuan dan aktif diberbagai kegiatan. Tapi tetap saja tidak efektif,” papar pria yang meminta Radar merahasiakan namanya itu.
Hal ini, kata pria yang hobi bulutangkis itu, akibat kondisi ekonomi masyarakat yang serba sulit. Sehingga membuat masyarakat pragmatis ketika disodorkan program kerja oleh calon wakil rakyat.
“Pileg kali ini sudah tidak laku yang namanya janji atau program kerja. Masyarakat inginnya yang cash, terasa ke tenggorakan,” ungkapnya.
Caleg 2024 lainnya, mengakui kondisi masyarakat saat ini yang semakin pragmatis terhadap pesta demokrasi. Dirinya yang sudah menjual tanah dan mobilnya tersebut masih kekuarangan modal.
Baca Juga:Sebagian Dana Kelurahan di Kota Tasikmalaya Akan Digunakan untuk Program KATASIKBegini Keluh Kesah Dewan Katasik Soal Pembangunan Lorong yang Belum Tuntas 100 Persen
“Abdi tos seep 800 jutaan mah kang. Tapi suara masih kirang 1.500 dari target 4.000,” ujar pria yang nyaleg di Dapil 1 (Cihideung-Tawang) Kota Tasikmalaya itu.
Salah satu caleg Dapil 2 (Indihiang- Cipedes) Kota Tasikmalaya mengaku dirinya mendapatkan serangan batin karena sering mengumpulkan massa di wilayahnya.