TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Pemerintah Kota Tasikmalaya telah memberikan dana stimulan untuk membangun Lorong Kawasan Wisata Tematik (Katasik) sebesar Rp 50 juta pada setiap kecamatan. Namun Dewan Katasik, yang bertugas merealisasikan inovasi dari Pj Wali Kota Tasikmalaya itu tidak tahu-menahu soal anggaran itu.
Mereka hanya menerima bantuan dalam bentuk barang-barang yang diperlukan untuk menata gang menjadi Katasik.
Seperti diungkapkan Panji, Ketua Dewan Katasik Tawang, bahwa pengerjaan Katasik di wilayahnya kini sudah 80%.
Baca Juga:Seluruh Surat Suara Pemilu Tuntas Diterima KPU Ciamis, Tinggal DilipatTiap Lorong Katasik Dapat Rp 50 Juta, Gravity dari Dispora, Pengerjaan Swadaya
Kawasan yang mengandalkan sektor pertanian itu, kini terhenti lantaran tidak adanya suntikan dana tambahan. Pemerintah pun dinilai setengah hati mendorong realisasi program itu.
“Kalo progres program Katasik, masih dalam tahap pengerjaan baru sampai 80 persen, terkendala anggaran yang kurang untuk memberi upah. Saya bingung progresnya ini seperti setengah hati. Ngasih sekian tapi pengen wah hasilnya,” ungkap Panji kepada Radar, Minggu (07/01/2024).
“Yang dituntut sama pak cheka waktu launching saya pertanyakan, tujuan dibentuk Dewan Katasik untuk menunjang UMKM dan pergerakan ekonomi. Tapi kan tidak semudah itu meskipun beliau jika berkunjung suka ngasih semangat tapi kalau gitu aja tanpa kejelasan, ya gimana?” lanjutnya.
Merasa tidak cukup, ia juga mengaku telah menyampaikan keluh kesahnya pada Dinas Perwaskim tentang nasib kelanjutan Katasik di Tawang.
Namun belum menerima solusi yang tepat bagi Panji dan tim. Panji juga menjelaskan bahwa, Katasik di wilayahnya dibangun dari nol tanpa potensi menonjol yang diarahkan Cheka.
“Tidak seperti yang ada di Katasik lain, kita gak punya view, kuliner juga udah sama yang lain. Jadi kami ya ini dari nol,” tandasnya.
Dewan Katasik Tawang, sudah mengajukan pengadaan barang untuk bangun sarana prasarana di sana. Namun, menurut Panji yang diterimanya di luar ekspektasi pengajuan.
Baca Juga:Politik Bukan Hanya Dunia Para Pria, Perempuan Juga Harus MelekKemenag: Pelunasan Biaya Haji 2024 Bisa Mulai Dicicil dari Sekarang
“Setiap Katasik gitu, barang yang diminta tidak sesuai dengan yang didapat. Minta baja ringan untuk gazebo yang datang kayu. Padahal hemat kami, baja ringan lebih mudah karena warga sekitar masih ada yang bisa mengerjakan. Sedangkan kayu, boros diongkos kayu kan ribet harus digergaji, dipahat, prosesnya lama, mengerjakannya lama, sedangkan diminta cepat dan bagus,” tutur Panji.