GARUT, RADARTASIK.ID – Kuliner di Kabupaten Garut tidak pernah ada habisnya. Salah satunya adalah Surabi Legend Papandayan.
Serabi tersebut sudah ada eksis sejak lama di Kabupaten Garut. Tepatnya sejak tahun 1960-an.
Arul, penjual Surabi Legend Papandayan mengaku generasi ke empat dari penjual serabi itu. “Dari zaman buyut, nenek, ua, baru ke alo, sudah empat keturunan,” ucapnya, Jumat 5 Januari 2024.
Baca Juga:Iwan Bule Temui Susi Pudjiastuti di Pangandaran, Ini yang Keduanya BahasOkupansi Hotel di Pangandaran saat Libur Tahun Baru Disebut Turun 10 Persen
Serabi ini menjadi langganan masyarakat, baik orang tua, remaja, dewasa, bahkan anak-anak. Mereka rela antre berjam-jam.
Tempat jualannya mulai buka dari pukul 04.00 hingga 08.00 untuk hari biasa. Sementara hari libur atau weekend tutupnya antara pukul 09.00 hingga 10.00 WIB.
Dalam menjual, ia mempertahankan cara tradisional yakni menggunakan arang. “Pertama lebih bagus ke serabinya lebih mengembang jika di bandingkan dengan kayu bakar, yang kedua ada harum-harumnya,” jelasnya.
Arul mengaku jika setiap harinya konsumen selalu ramai. Namun tidak seramai saat libur atau weekend. “Pembeli tidak mau antre bisa pesan lewat aplikasi goofod atau sejenisnya,” katanya.
Kunci Bertahan Surabi Legend Papandayan
Arul menerangkan kunci Surabi Legend Papandayan bisa terus bertahan sampai hari ini adalah konsistensi.
“Mempertahankan resep jangan diubah-ubah, paling ditambah toping kekinian aja,” katanya. Ia berharap Surabi Legend Papandayan bisa terus ada dan menemani sarapan masyarakat.
Salah satu pengunjung Arya Putrawan mengatakan sering membeli serabi tersebut. “Udah dari dulu lah suka jajan serabi disini sambil sepedaan,” katanya.
Baca Juga:Juru Parkir di Kota Banjar Rentan Terlilit Utang Gegara Kebijakan Baru, Kok Bisa? Ini AlasannyaPendapatan Daerah Pangandaran dari Sektor Pajak Diklaim Tumbuh, Nominalnya Rp 76 Miliar
Kata dia, Surabi Legend Papandayan mempunyai ciri khas tersendiri, mulai dari tekstur dan wanginya. “Harganya terjangkau kan ya, juga rasa dan teksturnya itu beda dari yang lain,” pungkasnya. (*)