TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Anies Baswedan kembali datang ke Tasikmalaya dan bertemu para pendukungnya di GOR Susi Susanti Dadaha, Kamis (4/1/2024). Melihat antusias dari pendukungnya, dirinya yakin pemungutan suara nanti menjadi momentum perubahan untuk Indonesia.
Para pendukung dan simpatisan Anies Baswedan sudah menunggu di lokasi sejak pukul 13.00 WIB. Meskipun agenda ngaret lebih dari 3 jam, mereka setia menunggu Capres nomor urut 1 yang baru tiba sekitar pukul 16.25 WIB.
Setibanya Anies di GOR Susi Susanti, pendukung dan simpatisan seolah tak terkendali ingin bersalaman, berfoto dan menyapa secara langsung. Petugas keamanan dalam kegiatan itu pun tampak kewalahan menghadang mereka yang terus berusaha mendekati sang Capres.
Baca Juga:Masa Kampanye Jelang Pencoblosan, 01 Door to Door, 02 Percaya Diri, 03 Kemampuan TerujiAda 147 Kebakaran di Kota Tasikmalaya di Tahun 2023, Termasuk Matahari Departemen Store
Terlihat di lokasi tampak hadir juga sejumlah tokoh seperti KH Ate Mushodiq, KH Yan Yan Albayani dan para tokoh lainnya. Termasuk Ketua DPD PKS Kota Tasikmalaya H Yadi Mulyadi, Ketua DPC PKB H Wahid, Ketua Nasdem Ade Hermawan dan Ketua Partai Ummat Ena Mulyana.
Di tengah lautan simpatisan dan pendukungnya, Anies menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kesetiaan menunggu. Dirinya punya keyakinan bahwa mereka yang datang merupakan orang-orang yang menginginkan perubahan di Indonesia. “Meskipun waktunya bergeser, tapi semangatnya tidak bergeser,” ungkapnya.
Anies menyampaikan bahwa bahwa perubahan yang diharapkan tidak datang dengan sendirinya. Perlu ada perjuangan agar perubahan yang dicita-citakan bisa terealisasi. “Perubahan itu tidak otomatis datang kepada kita, dan ibu bapak adalah pejuang perubahan dari Tasik,” ujarnya.
Menurutnya Anies, Tasikmalaya merupakan daerah yang memiliki sejarah kejayaan dalam hal perekonomian. Bahkan merupakan daerah penggerak roda ekonomi di tanah Jawa dengan Industri-industri yang menghidupi banyak masyarakat.
Maka dari itu dirinya mengajak agar kejayaan Tasikmalaya tidak menjadi sebuah kenangan di masa lalu saja. Kejayaan tersebut harus menjadi masa depan yang tentunya bisa menjadi kunci kesejahteraan masyarakat. “Bukan yang dikenang masa lalunya. Tapi kota yang dibanggakan masa depannya,” terangnya.