PANGANDARAN, RADARTASIK.ID – PHRI Kabupaten Pangandaran menyebut, okupansi hotel di Pangandaran turun selama libur Tahun Baru. Itu jika di bandingkan dengan tahun lalu.
Ketua PHRI Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan, okupansi hotel di Pangandaran saat momen tahun baru turun 5 sampai 10 persen.
“Kalau wisata di Pantai Pangandaran mah udah 100 persen. Namun secara keseluruhan agak menurun di bandingkan tahun sebelumnya,” katanya kepada wartawan, Kamis 4 Januari 2024.
Baca Juga:Juru Parkir di Kota Banjar Rentan Terlilit Utang Gegara Kebijakan Baru, Kok Bisa? Ini AlasannyaPendapatan Daerah Pangandaran dari Sektor Pajak Diklaim Tumbuh, Nominalnya Rp 76 Miliar
Kata Agus Mulyana, tingkat hunian hotel yang mencapai 100 persen terjadi hanya pada malam minggu jelang Natal dan akhir pekan saat tahun baru. “Tapi, kalau dirata-rata tetap tinggi yaitu di atas 70 persen,” ujarnya.
Menurut Agus Mulyana, melihat okupansi hotel di Pangandaran dan dilihat di lokasi, banyak hotel dan rumah penduduk tidak penuh.
“Rumah penduduk tidak terlalu banyak yang terisi. Hotel dan homestay ke arah barat juga masih banyak yang tidak penuh,” jelasnya.
Dia menyebut, turunnya okupansi hotel diduga karena banyak pilihan destinasi wisata baru. Hal itu menjadi tantangan agar dapat terus menarik minat wisatawan untuk datang.
“Pantai Pangandaran mungkin tetap jadi favorit. Namun, mungkin wisatawan agak terdistorsi dengan wisata baru,” tuturnya.
Butuh Promosi untuk Tingkatkan Okupansi Hotel di Pangandaran
Kata dia, pariwisata yang ada saat ini bisa lebih dibuat menarik. “Mungkin dari kenyamanan dan harga-harganya juga,” ucapnya.
Agus menyarankan Pemkab Pangandaran lebih masif mempromosikan destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran.
Baca Juga:Kondisi BWP Kota Banjar Memprihatinkan, Pj Wali Kota Siapkan Langkah IniWisatawan Serbu Pangandaran Selama Libur Nataru, Tercatat Ada 448.611 Orang
“Dan yang paling penting, itu harus ada event. Seperti di Bali dan Jogja, itu ada berbagai titik event. Di Pangandaran kan, tidak ada,” ungkapnya. (*)