TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kota Tasikmalaya, mengungkap sosok ulama besar yang melahirkan ulama kahot di Tasik.
Sosok itu digambarkan melalui tulisan dalam buku karya Mantan Ketua ISNU, H Aos Mahrus MS, berjudul ‘Tarekat Ngaji Ajengan Busthomi’.
Menurutnya sosok KH Busthomi (1904-1968) tidak begitu populis di masyarakat.
Padahal ia merupakan tokoh yang telah mendidik salah seorang ulama besar Tasikmalaya, yakni KH Khoer Affandi, perintis Ponpes Miftahul Huda Manonjaya.
Baca Juga:3,5 juta Kendaraan Lewati Ciamis Selama Malam Tahun BaruMenteri Perhubungan Janji Kereta Api Eksekutif Tasik-Jakarta Akan Direalisasi
Pengungkapan Ulama Besar KH Busthomi dilakukan dalam sesi bedah buku, pada rangkaian Konfercab ISNU Kota Tasikmalaya, di City Hotel, Jumat (29/12/2023).
“Buku ini disusun karena banyak orang yang kurang mengenal sosok Ulama Besar, Ajengan Busthomi, seperti apa latar belakangnya dan bagaimana silsilah keilmuannya. Di dalam buku ini dikupas semuanya,” ungkap Aos.
Aos mengungkapkan, KH Busthomi merupakan murid dari Ulama Besar, Mama Ajengan Sobandi Cilengga.
Beliau memiliki santri lainnya selain KH Busthomi, seperti KH Ruhiat (Pendiri Pontren Cipasung Singaparna) serta KH Zaenal Mustofa (Pahlawan Nasional asal Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya) yang punya sanad terhadap Syekh Nawawi al-Bantani, ulama Nusantara yang bermukim di Mekah.
Ia berharap, buku yang disusun memakan waktu sekitar lima tahunan itu, bisa menginformasikan dan memotivasi anak muda untuk memperkuat literasi, dengan menjadi penulis lingkup pesantren.
“Sebab, literasi dan tulisan tentang dunia pesantren masih sangat jarang,” katanya.
Aos menambahkan, literasi merupakan bagian dari kegiatan Ulama Besar Tasikmalaya sejak dahulu. Termasuk didalamnya, para ulama juga kerap menjadi penulis.
Baca Juga:Tumbangkan Depok City Lewat Adu Penalty, PSGC Ciamis Tutup Tahun 2023 dengan Gelar Juara 3 Liga 3 Seri 1 Jawa BaratCEO Bocorkan Harga Xiaomi SU7, Tak Semurah yang Dikira
“Salahsatu buktinya adalah adanya manuskrip yang ditulis Eyang H Karim (1300 Masehi) yang merupakan leluhur KH Busthomi,” tambahknya.
Sementara dalam konfercab tersebut, posisi Ketua ISNU Kota Tasikmalaya yang baru diisi oleh Dr M Hasan Al Asy’ary MH. Salah seorang panitia konfercab, Heni Handini, mengatakan, kegiatan konfercab tak hanya menentukan pengurus baru.