Amin tidak menduga bakal terjadi gempa susulan magnitudo 4,5 pada Senin malam. Padahal, anaknya baru masuk ruangan Anggrek RSUD Kabupaten Sumedang pada Senin sore setelah pada Minggu malam dipindahkan ke tenda darurat.
”Malam ini terpaksa dikeluarkan kembali dan ditempatkan di tenda darurat,” ungkap Amin, yang sudah 3 hari menunggu anaknya dirawat di RSUD Kabupaten Sumedang.
Menurut catatan Pemerintah Kabupaten Sumedang, sedikitnya 110 rumah di Kabupaten Sumedang mengalami rusak parah dan 138 rumah mengalami rusak ringan akibat gempa pada Minggu.
Baca Juga:Peringatan Tsunami, Jepang Diguncang Gempa, Warga Harus Segera Melarikan Diri ke Daratan TinggiTahun Baru, Jumlah Penduduk Dunia Naik 75 Juta pada Tahun 2023, Jadi 8 Miliar pada 1 Januari 2024
Kemudian, hingga Senin, lebih dari 400 warga dari sejumlah kecamatan di Kabupaten Sumedang mengungsi.
Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengungkapkan ada 11 korban luka akibat gempa pada Minggu. Salah seorang korban di antaranya menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Sumedang dan seorang lagi dirujuk ke rumah sakit di Bandung.
Pada Minggu, Herman Suryatman mengatakan Kabupaten Sumedang diguncang 3 kali gempa. ”Saat kejadian yang terakhir, kita Forkopimda baru selesai Apel Kesiagaan Pengamanan Tahun Baru 2024,” terangnya.
Sejauh ini, menurut dia, ada dua kawasan yang terkena dampak langsung gempa bumi. Yakni RSUD Kabupaten Sumedang dan Rumah Sakit Umum Pakuwon.
Kemudian ada juga area permukiman warga di Babakan Hurip, Tegalsari, Cipameungpeuk dan Cimalaka.
”Paling banyak kerusakan ada di Babakan Hurip. Forkopimda sudah mengecek langsung ke lapangan, hasilnya ada 53 rumah yang retak,” ujarnya. (*)
Sumber: BMKG dan Sumedang Ekspres
Baca berita Radartasik.id lainnya di Google News atau saluran WhatsApp.