Lebih lanjut Toni ia menjelaskan, selain aset yang disebutkan tersebut ia juga melihat potensi ruang-ruang publik yang harus dimanfaatkan sesuai kemajuan zaman.
“Ini merupakan pengenalan Kota Tasikmalaya dengan dunia luar, apalagi sekarang zaman digital. Kalau pengenalan sifatnya di ruang-ruang tanpa aktivitas kayaknya juga kurang, kota-kota lain juga berlomba dengan isinya. Mungkin yang marak sekarang ruang untuk selfie, tetapi kita juga punya karya-karya seniman Tasik yang tidak jauh hebat dengan seniman di Yogya atau Bali,” pungkasnya. (Ayu Sabrina B)
Baca berita dan artikel lainnya di google news