“Saya ucapkan terima kasih kepada para guru pembimbing yang telah mengantar siswa-siswanya. Sebab beberapa puluh tahun ke depan mereka ini menjadi generasi emas dengan syarat pendidikan harus baik,” ucapnya.
Pasalnya, kegiatan perlombaan antar peserta didik seperti ini merupakan momentum yang tepat dan sangat berharga bagi anak-anak untuk dapat berprestasi dan berkompetisi secara sehat. “Saya berharap kegiatan seperti ini dapat diselenggarakan kembali di tahun berikutnya, bahkan menjadi agenda rutin setiap tahunnya,” kata dia.
Kabid SD pada Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya Ahmad Solihin mengatakan, sangat bersyukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut dari mulai awal hingga akhir. “Sangat menarik dan menjadi motivasi, terlebih menjadi bahan evaluasi bagi guru berkaitan dari hasil pembelajaran di sekolah,” kata dia.
Baca Juga:Objek Wisata Wahana Alam Parung Punya yang Baru Nih, Cocok Bagi Anda yang Sedang Mencari Tempat Wisata di TasikmalayaKEREN!! Ribuan Warga Desa Cukangjayaguna Tasikmalaya Gotong Royong Bangun Jalan untuk Menghubungkan dua Kedusunan
Hasil ini juga, ujar dia, menjadi bahan evaluasi untuk di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kahupaten Tasikmalaya. Apa dan bagaimana langkah ke depan, kualitas pembelajaran menjadi lebih baik lagi.
Diharapkan kegiatan seperti ini, dapat berlanjut dan ini bisa menjadi sebuha ajang untuk peningkatan talenta dan untuk menjadi motivasi bagi anak-anak untuk senantiasi meningkatkan pembelajaran.
Dengan demikian, pembelajaran bagi siswa akan lebih optimal dan lebih baik didapat oleh anak dengan berbagai pengalaman yang mereka alami. Menurutnya, lomba dengan metode seperti ini baru pertama kali. Dia tidak mengira ternyata cukup menarik, walaupun di Dinas Pendidikan banyak lomba yang diselenggarakan. Tapi ini berbeda dengan lomba yang lainnya.
“Teknis lombanya cukup menarik dan juga anak-anak tidak bisa memperkirakan, apa dan bagaimana. Termasuk kami tidak bisa memperkirakan lombanya seperti apa. Di finalnya pun cukup menegangkan,” ucapnya.
Ke depannya, jika peserta banyak bisa dipisah per wilayah. Untuk seleksi di berbagai wilayah, misal di wilayah Tasik Utara, Selatan, Timur dan Barat. Kemudian untuk semifinal, bisa dipusatkan di satu titik. Sehingga biaya transport yang diperlukan beberapa sekolah, tidak terlalu berat bebannya.
“Saran kami jikalau bisa diselenggarakan kembali per wilayah. Keuntungan pertana siswa tidak terlalu lama. Kemudian transportasi dari wilayah yang jauh itu bisa terakomodir,” kata dia.