TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Siswa SDN 3 Gununglipung, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya mengikuti market day dan pameran karya dalam rangka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Rabu (20/12/2023).
Dalam kesempatan itu, siswa diminta mempersiapkan karya yang akan dipamerkan dengan konsep berniaga. Kelas 1-6 itu juga diminta mempersiapkan penampilan seni, dengan memanfaatkan Barang Bekas (Barkas) jadi alat musik.
“Ya memang ada pengelolaan sampah dan barang bekas. Daripada dibuang mending dimanfaatkan. Siswa bersama orang tua yang membantu mempersiapkan gelaran market day hari ini dengan semarak,” kata Kepala SDN 3 Gununglipung Euis Dahniati.
Baca Juga:Guru SMKN 1 Tasikmalaya Belajar Logistik Langsung di PerancisBisa Tukar Poin dan Dapatkan Berbagai Penawaran Menarik di Booth Telkomsel
Selain mengenalkan cara mencintai lingkungan, Euis juga menuturkan bahwa konsep daur ulang ini diperkenalkan kepada siswa sejak dini, untuk hidup berkelanjutan di masa yang akan datang.
“Tema dari market day dan gelar karya P5 hari ini, adalah Bhineka Tunggal Ika dan hidup berkelanjutan. Saya rasa kita guru dan orang tua perlu menerapkan sikap-sikap tersebut untuk masa depan anak,” tuturnya.
Pelaksanaan program P5 itu, dilakukan secara bertahap dalam satu semester. Setiap bulannya, dilakukan empat kali setiap hari Sabtu. “Dalam seminggu sekali, P5 dilakukan. Mengajarkan siswa tentang keberagaman, cinta tanah air, hingga peduli terhadap sesama dan lingkungannya,” papar Euis.
Siswa tampak ciamik menggunakan celemek dan juga penutup kepala ala koki profesional, menjajakan makanan yang dijualnya dalam gelaran Market Day.
Tidak hanya sendiri, orang tua siswa pun turut serta mendampingi anaknya belajar berniaga. Mulai dari produksi, hingga melakukan proses jual beli secara langsung.
“Orang tua secara aktif membimbing siswa selama proses P5 ini. Alhamdulillah, saya juga tidak menyangka, tadinya hanya akan digelar sederhana panen karyanya. Tetapi, ternyata orang tua memiliki keinginan yang lebih,” ucap Euis.
Barang dan makanan serta minuman yang dijajakan oleh siswa, diproduksi menggunakan uang pribadi. Pihak SDN 3 Gununglipung mengatakan bahwa, tidak memaksa dan tidak menganggarkan dana untuk gelar karya tersebut. (Ayu Sabrina)