TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Maraknya perundungan siswa di sekolah dipicu antara lain oleh pengaruh dunia digital yang mudah diakses. Untuk menangkalnya, anak didik harus dibekali budi pekerti yang luhur.
Menggambar ayat Al-Quran yang membahas tentang perundungan atau bullying, jadi satu cara yang dilakukan tenaga pendidik di SD Negeri Panglayungan, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.
“Selain membaca ayatnya, kemudian artinya, siswa juga bisa sekaligus berkreasi menggambarkannya dalam bentuk kaligrafi,” ungkap Kepala SDN Panglayungan Ely Nurtini SPd MSi.
Baca Juga:SMKS Galunggung Tasikmalaya Menggelar Gelar Karya, Lestarikan Budaya dan Seni SundaAce Hardware Living Plaza Pesta Diskon Akhir Tahun
Tidak hanya kaligrafi, siswa dan orang tua juga bekerja sama membuat beragam karya cetak dengan beragam tulisan tentang anti perundungan.
Butuh setidaknya satu semester, untuk menanamkan budi pekerti luhur kepada siswa. Ely juga menuturkan promosi pentingnya persahabatan itu, dilakukan dalam kegiatan P5 (Penguatan Profile Pelajar Pancasila). Salah satunya adalah bekerja sama membuka program Market Day.
“Ini yang berjualan oleh siswa, tentu juga dibantu dengan orang tua atau wali. Ide ini juga berasal dari orang tua,” tuturnya.
“Peran kerja sama antara guru dan orang tua dalam mendidik anak sangat penting, apalagi kita harus bisa menyosialisasikan dengan gencar untuk menghentikan bullying,” lanjut Ely.
Persahabatan dibangun dengan rasa kepedulian antar sesama murid. Beberapa siswa dalam acara Gelar Karya P5 pada Jumat(15/12) itu, juga tampak saling memberikan kasih sayang. “Kamu jangan main handphone terus ayok mending bantuin jualan,” kata seorang siswa saat menegur siswa lain.
Nantinya, kampanye stop bullying ini akan dilanjutkan dengan gelaran defile di kawasan dekat sekolah, pada Sabtu (16/12/2023). Sebanyak 248 siswa akan berjalan bersama orang tua dan guru, dengan membawa spanduk yang kebanyakan bertuliskan Stop Bullying! (Ayu Sabrina)