Study Tour Pelajar Kota Tasikmalaya Hanya Boleh di Wilayah Jawa Barat

study tour
(ilustrasi: bogoronline)
0 Komentar

TASIKMALAYA, RADARTASIK.ID – Study tour atau belajar sambil rekreasi ke luar kota jadi beban tambahan tersendiri bagi para orang tua siswa. Kegiatan itu biasanya dilaksanakan setelah akhir ujian semester seperti sekarang.

Masalah ini juga telah sampai ke telinga sejumlah anggota DPRD di Kota Tasikmalaya. Para orang tua merasa terbebani dengan adanya kegiatan di luar sekolah seperti ini. Sebab biaya yang diminta untuk study tour seringkali kelewat mahal.

Menyikapi hal ini, Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya mengaku akan memantau sekolah yang menyelenggarakan study tour agar melakukan perjalanan sesuai rekomendasi.

Baca Juga:Dapat Rp 2,8 Triliun, Alokasi Transfer Kabupaten Tasikmalaya Tertinggi di PriatimPerangi Korupsi di Kabupaten Tasikmalaya, KMRT Minta Pemerintah dan Aparat Hukum Komitmen

“Belum ada laporan sampai saat ini ya, mungkin memang ada satu atau dua sekolah. Kami akan lakukan monitoring, biayanya untuk apa saja termasuk dihitung dengan lokasi tujuan,” kata Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Asep Rusyadi, Selasa (12/12/2023).

Ia menjelaskan bahwa Disdik sudah menerbitkann Pedoman pelaksanaan study tour melalui surat edaran yang dipublikasi sejak tahun 2022.

Di dalamnya, tertuang poin bahwa lokasi study tour untuk sekolah dasar dan sekolah menengah atas di Kota Tasikmalaya, hanya dianjurkan bepergian ke wilayah di Jawa Barat.

“Di luar itu ya silakan, untuk sekolah dan atau penyelenggara study tour bertanggungjawab penuh atas keselamatan, keamanan, dan kesehatan peserta. Di poin sebelumnya, kami dari Disdik sudah menganjurkan untuk study tour hanya di Wilayah Jawa Barat saja,” paparnya.

Lebih lanjut Asep menjelaskan bahwa dalam surat edaran tersebut juga disampaikan agar pihak sekolah tidak memaksakan atau mewajibkan siswa untuk ikut study tour.

Ia menyayangkan, jika ada orang tua siswa yang bersikeras mengikutsertakan anaknya study tour, sementara keuangan keluarga tidak mampu hingga harus meminjam.

“Ini kan harus ditanyakan ke sekolahnya, kemudian komite sekolahnya. Kenapa tidak dibantu? Harusnya kalau tidak mampu, jangan dipaksakan. Atau bisa komunikasikan langsung ke pihak sekolah untuk meminta bantuan,” tutur Asep.

0 Komentar